Pekanbaru (ANTARA) - Tim gabungan dari Dinas ESDM Riau, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi, dan perusahaan EMP Bentul Ltd. belum bisa menutup lubang semburan gas bercampur lumpur di kompleks Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Ihsan, Kota Pekanbaru.
Kepala Dinas Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Riau Indra Agus Lukman sebagaimana dikutip dalam siaran pers pemerintah di Pekanbaru, Senin, mengatakan, tim memantau kondisi sebelum melakukan tindakan teknis untuk menutup lubang.
Ia mengatakan bahwa kalau lubang itu terburu-buru ditutup, maka dikhawatirkan semburan akan berpindah ke tempat lain.
"Kita lihat dua sampai tiga hari mendatang. Jika semburan semakin kecil dan kondisi memungkinkan tim akan akan mulai memasukkan alat dan melakukan penutupan," katanya.
"Rencana akan kita tutup dengan balok-balok cor-coran," ia menambahkan.
Baca juga: Dikhawatirkan berbahaya, lokasi semburan gas dan lumpur di Pekanbaru ditutup
Indra memastikan semburan gas di kompleks Pondok Pesantren Al-Ihsansudah tidak berbahaya lagi.
Material yang keluar dari lubang semburan kini lebih banyak lumpur dan pasir.
Lubang semburan terlihat makin besar dan lumpur yang tersembur hampir mencapai atap asrama di pondok pesantren. Namun intensitas semburannya sudah berkurang dibandingkan sebelumnya.
"Diperkirakan diameter liang sumur sudah mencapai enam meter. Jika dilihat dari atas tampak kecil lantaran tertutup lumpur yang tingginya sudah hampir dua meter," kata Indra.
Menurut dia, gas yang menyembur dari lubang sumur di pondok pesantren tersebut adalah gas rawa yang sering ditemukan di wilayah Riau.
"Kalau gas rawa dapat ditemui di 100 meter namun jika untuk gas nitrogen yang digunakan untuk industri ditemui di 200 meter lebih. Kalau gas rawa tidak bisa dikelola sebab biasanya dalam tiga hari sudah berhenti menyembur," ujarnya.
Baca juga: Datangi lokasi semburan lumpur, Waka DPRD Riau minta Dinas ESDM bertindak cepat
Insiden semburan gas bercampur lumpur terjadi ketika pengelola Pondok Pesantren Al-Ihsan mempekerjakan penggali sumur untuk mencari sumber air di kompleks pesantren.
Pondok pesantren itu berada di Kecamatan Tenayan Raya. Di wilayah kecamatan itu, warga harus mengebor tanah puluhan meter hingga 100 meter lebih untuk mendapat sumber air.
Pada Kamis (4/2) sekitar pukul 14.00 WIB, saat penggalian sumur di kompleks Pesantren Al Ihsan mencapai kedalaman 119 meter, gas menyembur hingga ketinggian 15 meter dari lubang sumur.
Akibat semburan gas bercampur lumpur dari lubang sumur tersebut, kompleks Pondok Pesantren Al-Ihsan kini diliputi lumpur, pasir, dan debu kelabu.
Bangunan asrama santri, ruang guru, kantin, ruang kelas, dan aula di pesantren itu rusak karena gumpalan lumpur yang mengeras terlontar ke atap dan membuat atap berlubang.
Puluhan santri Pondok Pesantren Al-Ihsan harus diungsikan akibat kejadian semburan gas bumi bercampur lumpur tersebut.
Baca juga: Semburan gas bercampur lumpur dan abu, bangunan Ponpes Al-Ihsan Pekanbaru rusak berat
Baca juga: Semburan gas di Ponpes Al-Ihsan Pekanbaru beracun dan berpotensi terbakar, begini penjelasannya
Baca juga: Gas tiba-tiba menyembur 15 meter di Ponpes Al-Ihsan Pekanbaru, begini kronologinya
Berita Lainnya
Akhirnya semburan gas lumpur di Pekanbaru berhenti setelah 10 hari
13 February 2021 20:31 WIB
Dikhawatirkan berbahaya, lokasi semburan gas dan lumpur di Pekanbaru ditutup
07 February 2021 18:32 WIB
Ada posko jaga di lokasi semburan gas dan lumpur di Pekanbaru
07 February 2021 13:25 WIB
Datangi lokasi semburan lumpur, Waka DPRD Riau minta Dinas ESDM bertindak cepat
05 February 2021 19:28 WIB
Semburan gas bercampur lumpur dan abu, bangunan Ponpes Al-Ihsan Pekanbaru rusak berat
05 February 2021 14:21 WIB
Pesantren Al Ihsan boleh beraktivitas lagi usai semburan gas berhenti
19 February 2021 16:15 WIB
Semburan gas di Ponpes Al-Ihsan Pekanbaru beracun dan berpotensi terbakar, begini penjelasannya
04 February 2021 20:38 WIB
BPBD Sampang evakuasi seorang korban semburan gas api sumur bor
06 December 2022 11:16 WIB