Depok (ANTARA) - Hasil penelitian yang dilakukan oleh Doktor Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Indonesia (UI) Said Romadlan menyebutkan dua organisasi masyarakat Islam di Indonesia, Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama, memahami Pancasila sebagai pilihan final dan terbaik karena merupakan hasil perjanjian seluruh elemen bangsa.
"Dalam pemahaman Muhammadiyah, Pancasila adalah darul ahdi wa syahadah (negara konsensus dan kesaksian). Sedangkan NU memahami Pancasila sebagai mu’ahadah wathaniyah (kesepakatan kebangsaan)," kata Said dalam keterangannya di Depok, Selasa.
Baca juga: Kasmarni minta Pemuda Pancasila tampil sebagai pelindung
Ia mengatakan peneguhan sikap Muhammadiyah dan NU mengenai Pancasila tersebut sekaligus menjadi kritik dan perlawanan atas upaya-upaya kelompok tertentu untuk mengganti dan mengubah Pancasila sebagai ideologi bangsa.
Said menggunakan metode penelitian analisis isi hermeneutika. Ia menjelaskan pemahaman dan sikap Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama (NU) atas Pancasila sebagai pilihan terbaik dan final merupakan hasil penafsiran ayat al-Qur’an dan refleksi kedua organisasi Islam terbesar Indonesia tersebut atas Pancasila.
Muhammadiyah merujuk pada Al-Qur’an Surat Saba’ ayat 15 "baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur", yang artinya: "Sebuah negeri yang baik dan berada dalam ampunan Allah SWT". Kalimat tersebut oleh Muhammadiyah ditafsirkan sebagai Negara Pancasila.
Sedangkan NU mengacu pada al-Qur’an Surat Al-Baqarah ayat 30: "khalifah fil ardhi", "khalifah" ditafsirkan NU sebagai melaksanakan amanat Allah melalui NKRI dan Pancasila."
Menuruty Said, Pancasila sebagai pilihan terbaik dalam pandangan Muhammadiyah dan NU bukanlah pandangan politik yang didasarkan atas kepentingan pragmatis dan jangka pendek.
Pandangan kedua organisasi Islam moderat ini dihasilkan melalui proses refleksi dan dialektika keduanya atas sejarah lahirnya Pancasila, di mana tokoh-tokoh Muhammadiyah dan NU terlibat langsung dalam proses lahirnya Pancasila sebagai dasar negara.
"Selain itu, secara kontekstual peneguhan sikap Muhammadiyah dan NU atas Pancasila juga merupakan perlawanan kedua organisasi Islam ini terhadap upaya-upaya kelompok-kelompok tertentu yang hendak mengganti dan mengubah Pancasila,” kata Said Romadlan.
Selain meneguhkan pandangan dan sikap tentang Pancasila sebagai pilihan terbaik dan final, dalam disertasinya diuraikan pula mengenai pandangan Muhammadiyah dan NU mengenai jihad dan toleransi terhadap non-muslim. Dalam pandangan Muhammadiyah dan NU jihad bukanlah diwujudkan dalam bentuk kekerasan, apalagi terorisme.
Bagi Muhammadiyah jihad adalah jihad lil-muwajahah, yakni bersungguh-sungguh menciptakan sesuatu yang unggul dan kompetitif. Sedangkan bagi NU jihad adalah sebagai mabadi’ khaira ummah, yaitu bersungguh-sungguh mengutamakan kemaslahatan umat.
"Muhammadiyah dan NU sejak awal dikenal sebagai organisasi Islam yang toleran terhadap non-muslim. Bagi Muhammadiyah toleransi terhadap non-muslim sebagai 'ukhuwah insaniyah' (persaudaraan kemanusiaan), sedangkan bagi NU adalah sebagai 'ukhuwah wathaniyah' (persaudaraan kebangsaan)," ujar Said menjelaskan perihal toleransi terhadap non-muslim.
Dalam disertasinya, Said menulis pentingnya peran Muhammadiyah dan NU sebagai kekuatan civil Islam untuk melakukan gerakan penyadaran dan perlawanan terhadap gerakan radikalisme yang dianggap antidemokrasi dan menyimpang dari ajaran Islam sebagai agama rahmatan lil-alamin.
"Salah satu bentuk penyadaran dan perlawanan terhadap gerakan radikalisme adalah dengan terus menciptakan narasi-narasi sebagai kontra-diskursus atas pemahaman kelompok-kelompok Islam radikal mengenai isu-isu radikalisme yang selama ini dominan dan dianggap benar adanya, yang disuarakan melalui media-media resmi organisasi, lembaga pendidikan, dan pengajian-pengajian," ujar Said.
Baca juga: Puan Maharani ingin polemik Rancangan Undang-Undang Haluan Ideologi Pancasila diakhiri
Baca juga: Ketua MPR ajak kaum milenial bumikan Pancasila
Pewarta: Feru Lantara
Berita Lainnya
Mitsubishi Electric Indonesia lakukan inovasi dan solusi untuk lingkungan hijau
26 April 2024 17:02 WIB
Relawan: Partai Keadilan Sejahtera akan ikuti jejak PKB dan NasDem masuk koalisi
26 April 2024 16:29 WIB
Kemenhub tetapkan 17 bandara internasional di Indonesia untuk perkuat bisnis penerbangan
26 April 2024 16:10 WIB
Mendag Zulkifli Hasan memusnahkan baja tulang tak sesuai SNI senilai Rp257 miliar
26 April 2024 15:31 WIB
Ilmuwan ungkap rotasi Bumi melambat, hari jadi lebih panjang
26 April 2024 15:16 WIB
72 tahun diplomatik, Indonesia-Kanada adakan Dialog Pertahanan Perdana di Jakarta
26 April 2024 15:05 WIB
Menlu Retno sebut satgas judi online lindungi WNI dari kejahatan transnasional
26 April 2024 14:17 WIB
Jeniffer Aniston akan buat ulang film klasik hits tahun 1980 "9 to 5"
26 April 2024 14:04 WIB