Pekanbaru, (Antarariau.com) - Institusi pendidikan tinggi membutuhkan biaya yang relatif mahal dibanding pendidikan dasar maupun menengah, namun animo siswa untuk melanjutkan pendidikan formal cukup tinggi dengan harapan memenangkan persaingan dalam mendapatkan pekerjaan bagus serta karir yang lebih baik.
Hanya saja masih banyak keluarga yang harus tertatih-tatih membiayai pendidikan anaknya dijenjang perguruan tinggi. Keinginan kuat si anak untuk meningkatkan kompetensi dirinya terkendala oleh faktor ekonomi sehingga orang tua mesti berpahit-pahit membiayai pendidikan serta keterbatasan dalam menyediakan referensi buku dan materi perkuliahan.
Sisi inilah yang jadi perhatian dari Tanoto Fondatioan. Lembaga filantropi swasta Tanoto Foundation menawarkan program beasiswa untuk mahasiswa yang berasal dari keluarga kurang mampu di Provinsi Riau dan wilayah lain di Indonesia yang menjadi basis operasional perusahaan. Pemberian beasiswa ini ibarat oasis bagi mahasiswa penerima
Nilawati, orang tua Agung Zikriansyah, salah satu penerima beasiswa TF, merasa sangat bersyukur tanpa henti ketika mendengar putranya dinyatakan lolos sebagai penerima beasiswa Regional Champion Scholarship. Ibu berusia 58 tahun ini menuturkan kisahnya yang terus berjuang supaya putranya mampu meneruskan sekolahnya.
"Saya membiayai Agung sendirian dengan bekerja di ladang dan serabutan sejak ditinggal ayahnya ketika masih SD. Waktu itu saya diminta terus berdoa mengingat yang menerima beasiswa ini harus mengikuti seleksi ketat. Jika tidak ada beasiswa ini, saya khawatir Agung bisa putus kuliah," ujar Ibunda dari mahasiswa Jurusan Akuntansi Universitas Riau itu.
Tanoto Foundation memberikan kesempatan bagi mahasiswa berprestasi yang memiliki kendala perekonomian untuk dapat mengenyam pendidikan berkualitas serta mencetak pemimpin masa depan yang berkarakter kuat, cakap, dan tangguh.
Pihak Tanoto Foundation memberikan beasiswa National Champion Scholarship, untuk semua jurusan di 12 universitas yang bermitra dengan Tanoto termasuk Universitas Riau.
Program Beasiswa Tanoto terselenggara sejak 2006 dengan 12 mitra perguruan tinggi diantaranya IPB, ITB, UGM, UI, UNHAS, UNJA, UNMUL, UR, USU, UNAND, UNDIP dan UB. Ditahun 2017, sebanyak 23 mahasiswa UR penerima beasiswa dari total 250 jumlah penerima yang telah menyisihkan 12.000 pendaftar dari seluruh Indonesia.
Pemerhati pendidikan di Riau Dr Syafrial MPd berharap semoga para penerima beasiswa Tanoto Foundation mampu menjaga prestasinya dengan baik mengingat kompetisi di era globalisasi menuntut sumber daya manusia yang berkualitas.
"Semoga melalui beasiswa ini, para penerima semakin terpompa semangatnya untuk belajar dan menghasilkan prestasi terbaik. Saat ini tantangan terbesar yang kita hadapi adalah melemahnya daya saing tenaga kerja Indonesia, sementara itu banyak tenaga kerja asing yang membutuhkan tenaga kerja nasional. Sehingga dibutuhkan cara yang tepat untuk mampu bersaing baik di tingkat lokal, nasional, maupun internasional," ujarnya.
Ketua Pengurus Tanoto Foundation Sihol Aritonang menyatakan bahwa program pendidikan merupakan upaya nyata Bapak Sukanto Tanoto untuk membantu dunia pendidikan Indonesia.
Tanoto Foundation didirikan oleh Bapak Sukanto Tanoto dan Ibu Tinah Bingei Tanoto. Tujuan didirikannya Tanoto Foundation adalah untuk mendukung upaya penanggulangan kemiskinan melalui tiga pilar kegiatan, yaitu pendidikan, pemberdayaan, dan peningkatan kualitas hidup.
Tanoto Foundation terus berkomitmen dalam mendukung sektor pendidikan Indonesia. Dua kegiatan utama Tanoto Foundation, yaitu meningkatkan akses terhadap pendidikan dan meningkatkan mutu pendidikan. Untuk peningkatan akses terhadap pendidikan, setiap tahunnya Tanoto Foundation memberikan bantuan beasiswa kepada ratusan mahasiswa di Perguruan Tinggi yang bermitra dengan Tanoto.
Pelita Pendidikan
Kepedulian Tanoto Foundation tidak hanya terhadap mahasiswa melalui program beasiswa tapi juga mencakup peningkatan kompetensi dan kualitas guru seperti yang ditunjukkan pada tenaga pendidik di Kabupaten Siak.
Koordinator Tanoto Foundation Wilayah Riau, Dendi Satria Buana menyebutkan, program Pelita Pendidikan dari Tanoto Foundation sudah berjalan sejak 2010 di tiga provinsi, yakni Riau, Sumatera Utara, dan Jambi.
"Provinsi Riau sendiri ada enam kabupaten/kota yang kita dukung dengan program peningkatan kualitas guru. Tahun ini kita akan melakukan kerjasama dengan beberapa daerah lainnya, salah satunya Pemkab Siak," ujar Dendi.
Dia menyatakan, pihaknya sengaja mengunjungi pemerintah kabupaten Siak untuk mengutarakan program yayasan tersebut. Dia menilai, Pemda Siak sangat peduli terhadap peningkatan kualitas pendidikan terutama para gurunya. "Selain itu kami juga melihat tata kelola pemerintah daerah Siak cukup baik," ungkapnya.
Program Pelita Pendidikan ini ditawarkan agar nantinya para guru terutama guru SD, SMP, Kepala Sekolah dan Pegawas yang ada di Kabupaten Siak mendapatkan pelatihan menjadi tutor di Jakarta sebagai peningkatan kualitas.
"Setelah usai mengikuti pelatihan, nantinya mereka akan dibina menjadi tutor bagi rekan-rekannya di daerah lain yang ada di Kabupaten Siak," sambungnya.
Dimana kegiatannya ini akan diluncurkan pada Agustus mendatang, ditandai dengan penandatanganan kerjasama antara Pemkab Siak dengan Tanoto Foundation. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) dan Kantor Kementerian Agama Siak sebagai pilot project.
"Ada 24 sekolah terpilih sebagai model percontohan pada tahun 2018. Untuk SD 16 sekolah dan delapan SMP. Masing-masing sekolah akan kita monitoring sampai ada praktek terbaik yang bisa di adopsi dari kecamatan lain di Kabupaten Siak," kata Dendi.
Kepala Sekolah Dasar 004 Bukit Agung Kab. Palalawan, Riau, Elvidawati yagn menjadi Mitra Tanoto Foundation dalam Pelita Pendidikan menyatakan program pelatihan Pelita Guru Mandiri yang merupakan program pelatihan memanfaatkan barang bekas sebagai media pembelajaran akan menjadikan pendidik aktif dan kreatif.
"Saya berharap Tanoto Foundation mendukung guru-guru dipedesaan agar aktif dan kreatif," ujarnya sambil berterima kasih.
Tonoto Foundation telah memyosialisakan pada Kemnedikbud dan Kemenag RI, hasilnya mereka merekomendasikan untuk langsung ke kabupaten/kota yang berpotensial untuk bisa mengikuti program tersebut. Terutama daerah pinggiran dan perbatasan, agar tercipta kualitas pendidikan yang merata.
Plt Bupati Siak Alfedri, mengapresiasi Tanoto Foundation yang ingin bermitra bersama pemkab Siak, kehadiran yayasan tersebut sangat tepat disaat keuangan mengalami penurunan dan tidak mampu untuk melakukan peningkatan kualitas mutu guru secara rutin.
"Kita sangat mendukung dan berterimakasih kepada Tanoto Foundation yang ingin berkerjasama dengan kita. Tentunya kesempatan yang baik ini sangat kita dukung, agar para guru yang lulus seleksi nanti di beri pelatihan di Jakarta dan kembali nanti bisa menjadi tutor di daerah," ucap Alfedri.
Keberadaan Tanoto Foundation yang intens membantu warga tempat di wilayah operasi mereka, bagai Pelita ditengah kegelapan malam setidaknya bagi orang tua penerima beasiswa maupun tenaga pendidik. Kiprah perusahaan Riau Andalan Pulp and Paper yang telah berperan dalam meningkatkan perekonomian warga diwilayah operasi mereka sangat diharapkan warga tidak hanya sebatas beasiswa, namun juga pembangunan infrastruktur serta program tanggung jawab sosial perusahaan.