Tembilahan, (Antarariau.com) - Untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Pemerintah Kabupaten Indragiri Hilir, Provinsi Riau, berkomitmen akan mengembangkan kawasan hutan bakau yang berada di wilayah sekitar kabupaten setempat.
"Indragiri Hilir memiliki kawasan hutan bakau yang cukup luas, yaitu sekitar 120.000 hektar," kata Bupati Kabupaten Indragiri Hilir, H. Muhammad Wardan, di Tembilahan, Rabu.
Menurutnya kondisi tersebut memiliki keuntungan tersendiri dan jika dapat dikelola dengan baik akan dapat meningkatkan tingkat PAD Kabupaten Indragiri Hilir.
"Kawasan hutan bakau atau mangrove ini akan kita coba untuk kembangkan, karena manfaatnya sangat beragam, diantaranya yaitu dapat melindungi alam dari kerusakan," jelasnya.
Dia mengatakan pengembangan kawasan hutan bakau akan dilakukan dengan cara pemetaan, yaitu memetakan mana kawasan yang boleh diambil kayunya, mana yang tidak boleh serta nantinya akan ada kawasan yang dijadikan ekowisata.
"Pada Kawasan hutan bakau ini dapat dijadikan sebagai ekowisata seperti penangkapan ikan dan udang yang jenisnya sangat beragam dan menjadi kekayaan alam Kabupaten Indragiri Hilir," paparnya.
Dia menilai pengembangan kawasan hutan bakau ini sangat potensial , karena tumbuhan bakau di pinggir pantai merupakan kawasan pengembangbiakan ikan dan udang yang cukup baik dan hal tersebut secara tidak langsung akan dapat menambah peningkatan hasil tangkapan nelayan.
Dia berharap tindakan perambahan hutan bakau tidak terjadi lagi, seperti tahun 2010 lalu disepanjang pesisir Indragiri Hilir, yang marak dilakukan di kawasan hutan lindung bakau di Pulau Bakong yang terletak diantara dua kecamatan yakni Kecamatan Concong dan Kecamatan Kuala Indragiri.
"Perambahan hutan bakau dapat merusak ekosistem, baik spesies flora maupun fauna yang terdapat di sekitar pinggir pantai bakau," ujarnya.
(ADV)
