Pekanbaru (ANTARA) - Wali Kota Pekanbaru Agung Nugroho mengatakan pihaknya segera melakukan kajian terhadap Rumah Sakit Daerah (RSD) Madani Pekanbaru agar sarana itu bisa berfungsi maksimal karena sejak berdiri tahun 2014 rumah sakit itu masih sepi pengunjung.
"RSD ini bagus, tetapi masih sepi pasien, karena itu saya akan memanggil direktur RSD Madani bersama staf untuk menyiapkan semua laporan kondisi RSD tersebut," kata Agung Nugroho di Pekanbaru, Rabu.
Kebijakan tersebut disampaikan ketika dirinya telah melakukan sidak baru baru ini, guna meninjau langsung kondisi terkini RSD Madani berlokasi di Jalan Garuda Sakti, Kecamatan Binawidya, Kota Pekanbaru itu.
Menurut Agung, rumah sakit yang bagus itu kini tidak terawat, padahal saat ini para pegawai di RSD Madani tersebut mencapai 800 orang, dan sebanyak 600 orang di antaranya adalah tenaga honor yang bekerja membantu pelayanan di RSD Madani.
Agung menilai, kunjung pasien masih sepi karena masyarakat belum mempercayai keberadaan rumah sakit tersebut lebih akibat pelayanan yang diberikan belum maksimal.
"Pasien belum percaya kepada RSD Madani, itu artinya layanan rumah sakit ini belum optimal," ujar Agung.
Sebelumnya Pemkot Pekanbaru resmi mencopot jabatan Direktur RSD Madani Pekanbaru dari Arnaldo Eka Putra. Surat keputusan pemberhentian Arnaldo diserahkan Jumat ( 29/11/2024) setelah menjalani serangkaian pemeriksaan internal.
Bahkan Arnaldo sempat menjalani pemberhentian sementara sejak 17 September 2024, akibat dugaan kasus tunggakan jasa layanan dokter dan pelayanan medis yang belum dibayarkan sejak tahun 2021.
Dugaan kasus lain yakni gaji petugas keamanan di rumah sakit yang menunggak sejak tahun 2023. Berdasarkan persetujuan teknis dari BKN, Arnaldo diberhentikan dari jabatankarena sudah melakukan pelanggaran berat.
Polisi juga melakukan penyelidikan terkait dugaan tindak pidana korupsi dalam pengelolaan Dana Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) di RSD Madani Pekanbaru.