Washington (ANTARA) - Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, menyatakan bahwa penyelesaian masalah Terusan Panama tidak akan memerlukan keterlibatan militer AS.
"Saya rasa pengerahan pasukan tidak akan diperlukan di Panama," kata Trump kepada para wartawan di bandara dalam perjalanannya menuju Gedung Putih. Pernyataan itu disiarkan oleh sejumlah stasiun televisi AS.
Trump menegaskan bahwa Amerika Serikat bertekad mencegah China "menguasai" Terusan Panama.
Dalam pidato pelantikannya, Trump menyatakan bahwa AS bermaksud untuk merebut kembali kendali atas Terusan Panama, yang menurutnya telah "diserahkan kepada Panama" tetapi kini berada di bawah pengaruh China.
Sementara itu, sebelumnya dalam suatu kesempatan lain, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Marco Rubio, telah memberi tahu Presiden Panama, Jose Raul Mulino, bahwa Presiden AS Donald Trump menganggap status quo Terusan Panama tidak dapat diterima, mengingat meningkatnya pengaruh China di kawasan.
"Menlu Rubio memberi tahu Presiden Mulino dan Menteri Martinez-Acha bahwa Presiden Trump telah membuat penilaian awal bahwa posisi pengaruh dan kendali Partai Komunis China di kawasan Terusan Panama merupakan ancaman bagi terusan tersebut serta melanggar Perjanjian tentang Netralitas Permanen dan Operasi Terusan Panama. Menlu Rubio menegaskan bahwa status quo ini tidak dapat diterima," demikian pernyataan resmi Departemen Luar Negeri AS pada Minggu (2/2).
Rubio juga menyampaikan kepada Mulino bahwa jika Panama gagal melakukan "perubahan segera" terhadap situasi tersebut, AS berhak "mengambil tindakan yang diperlukan demi melindungi hak-haknya" berdasarkan Perjanjian Terusan Panama 1977.
Dalam pidato pelantikannya pada 20 Januari, Trump menyatakan ingin AS kembali mengendalikan Terusan Panama, yang menurutnya telah diserahkan kepada Panama tetapi diduga kini dioperasikan oleh China.
Trump juga menuduh Panama mematok biaya berlebihan terhadap kapal-kapal AS, termasuk kapal militer.
Namun, Mulino menolak klaim Trump bahwa Terusan Panama seharusnya menjadi milik AS.
Terusan Panama menghubungkan Laut Karibia dengan Samudra Pasifik, memangkas waktu perjalanan kapal antara Samudra Atlantik dan Pasifik. Terusan ini berperan sebagai salah satu jalur transportasi internasional yang paling vital.
Sumber: Sputnik-OANA