Buntut penganiayaan, Kak Seto minta penitipan anak ESD di Pekanbaru ditutup

id Kak seto, Early daycare

Buntut penganiayaan, Kak Seto minta penitipan anak ESD di Pekanbaru ditutup

Kak Seto saat memberi keterangan pers terkait dugaan penganiayaan anak di tempat penitipan EDS di Pekanbaru. (ANTARA/Ita)

Pekanbaru (ANTARA) - Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI), Seto Mulyadi atau dikenal dengan Kak Seto mendesak aparat penegak hukum segera mengusut tuntas dugaan kasus dugaan penganiayaan anak berkebutuhan khusus di tempat penitipan anak ESD di Kota Pekanbaru belum lama ini.

"Kami juga mendesak agar kewenangan dari Dinas Pendidikan segera menutup Daycare itu sebelum ada korban-korban berikutnya," kata Kak Seto saat di Pekanbaru, Kamis.

Kasus ini mirip dengan kejadian yang ada di Depok. Pelaku penganiayaan dilakukan oleh pemilik yayasan tempat penitipan anak itu.

Kak Seto juga mengungkapkan bahwa penitipan anak ESD di Kota Pekanbaru itu belum mengantongi izin.

“Ini mirip dengan kejadian - kejadian yang ada di Depok yang juga viral, dan kebetulan pelakunya juga owner atau pemilik dari yayasan ini,” ujar Kak Seto di Pekanbaru, Kamis.

Kak Seto menyimpulkan kasus yang terjadi ini seperti fenomena gunung es yang banyak terjadi di berbagai tempat namun tidak terdeteksi oleh lingkungan sekitar. Untungnya, kasus ini diungkap oleh keluarga korban yang mengunggahnya ke media sosial hingga akhirnya viral.

Kak Seto sudah mendatangi Polresta Pekanbaru dan mendesak agar segera melakukan langkah tegas. Ia menyayangkan sikap Polresta yang sampai sekarang tak kunjung melakukan tindakan tegas.

“Meskipun damai dan sebagainya silahkan, tetapi hukum tetap harus ditegakkan, pemidanaan tetap harus berlangsung,” tegasnya.

Terkait kondisi korban, Kak Seto yang didampingi oleh Ketua LPAI Riau Ester Yuliani atau Bunda Ester telah menemui korban. Ia mengungkap bahwa kondisi korban saat ini dalam kondisi trauma. Ia berharap korban segera mendapatkan perawatan psikologis.