Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum Kongres Wanita Indonesia (KOWANI) Dr. Ir. Giwo Rubianto, M.Pd mengatakan bahwa parade kebaya yang diselenggarakan organisasinya pada Selasa (28/5), bertujuan untuk menggambarkan keberagaman daerah yang ada di seluruh penjuru Nusantara.
"Kebaya bukan hanya sebagai tampilan busana saja, namun setiap helai, memiliki makna yang menggambarkan identitas keragaman daerah-daerah di Nusantara, nilai filosofis dan pesan sejarah perjuangan perempuan Indonesia dan juga sebagai alat pemersatu bangsa,” kata Giwo dalam keterangan resmi di Jakarta, Jumat.
Sebagai salah satu acara menuju acara puncak Hari Kebaya Nasional yang bakal dirayakan pada 24 Juli di Istora Senayan dan berkolaborasi dengan Komunitas Pecinta Kebaya Indonesia, Giwo menuturkan ada sekitar 250 hadirin dan tamu undangan yang datang sangat antusias dan percaya diri dengan mengenakan kebaya yang anggun dan beraneka ragam.
Parade kebaya yang diselenggarakan diharapkan dapat menjadi wadah bagi para penggiat kebaya dan para perempuan.
Dalam rangka berbagi gagasan, pengalaman, dan wawasan dari berbagai perspektif serta momentum untuk mengagumi keindahan kebaya, keistimewaan dan keunikan dari berbagai daerah di Indonesia sekaligus mempromosikan warisan budaya Indonesia, ujarnya.
"Sebagaimana tujuan Kowani dalam penyelenggaraan peringatan tersebut adalah ingin menggaungkan kembali semangat perjuangan kaum perempuan, persatuan dari keberagaman ras, suku, dan budaya yang disatukan melalui kebaya,” kata Giwo.
Giwo menilai dengan mengenakan kebaya, secara tidak langsung kita juga bukan sekadar sebagai agen budaya, tetapi agen ekonomi dan agen perubahan dengan menjadikan kebaya sebagai wadah kreativitas yang bernilai ekononomis namun tanpa menghilangkan pakem dari kebaya itu sendiri.
Pada hari yang sama, KOWANI juga telah menyelenggarakan sesi bincang-bincang (talkshow). Acara tersebut juga mendapat dukungan dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA), Dewan Pimpinan KOWANI dan komunitas kebaya.
Nantinya dalam perayaan puncak yang mengangkat tema “Lestarikan Budaya dengan Bangga Berkebaya” itu, KOWANI menyebut telah mengundang tujuh ribu perempuan dari seluruh Indonesia dan mitra KOWANI di ASEAN.
Acara ini merupakan bentuk implementasi dari Keputusan Presiden Nomor 19 Tahun 2023 mengenai Hari Kebaya Nasional yang merujuk pada Kongres X Kowani yang dihadiri oleh Presiden Pertama, Ir. Soekarno dan anggota Kowani dari seluruh Indonesia yang mengenakan pakaian nasional, kebaya.
Baca juga: Ketua Umum Kowani sebut pelecehan di Universitas Riau coreng dunia pendidikan
Baca juga: Ketua Umum Kowani sebut perempuan Indonesia harus merdeka melaksanakan darma
Berita Lainnya
BPS catat harga gabah dan beras pada November mengalami penurunan
02 December 2024 16:27 WIB
BPBD catat ketinggian banjir rob sempat 40 centimeter pada Senin pagi
02 December 2024 16:18 WIB
BRK Syariah sabet penghargaan sebagai pionir digitalisasi pemerintah daerah
02 December 2024 16:15 WIB
Airlangga sebut inflasi dan pertumbuhan ekonomi landasan UMP 6,5 persen
02 December 2024 14:14 WIB
Pasukan Israel tak berhenti serang Lebanon selatan meski ada gencatan senjata
02 December 2024 13:34 WIB
Dietisien: Tempe merupakan produk nabati yang baik untuk jantung
02 December 2024 13:23 WIB
Kemenag tunggu undangan DPR soal pembahasan biaya penyelenggaraan haji
02 December 2024 12:47 WIB
Badan Gizi Nasional tinjau dapur penyedia makan bergizi di lanud
02 December 2024 12:34 WIB