Pelalawan (ANTARA) - Indonesia masih menghadapi permasalahan kekurangan gizi yang berdampak serius terhadap kualitas sumber daya manusia (SDM). Salah satu masalah kekurangan gizi yang masih cukup tinggi di Indonesia terutama masalah tengkes (stunting) dan kurus (wasting) pada balita serta masalah anemia dan kurang energi kronik (KEK) pada ibu hamil. Mengingat pentingnya permasalahan kekurangan gizi ini Pemerintah Indonesia telah menjadikan program penanganan dan pencegahan stunting menjadi salah satu prioritas pembangunan nasional. www.aprilasia.com
Penanggulangan Stunting menjadi tanggung jawab Bersama, tidak hanya Pemerintah tetapi juga berbagai pihak dan setiap keluarga Indonesia. PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) bersama Tanoto Foundation turut mengambil peran dalam upaya percepatan penurunan prevalensi stunting menjadi 14% di Provinsi Riau pada akhir tahun 2024 dengan meluncurkan Rumah Anak SIGAP (Siapkan Generasi Anak Berprestasi) di 2 lokasi percontohan yaitu di kelurahan Pangkalan Kerinci Timur Kabupaten Pelalawan dan di Desa Lubuk Dalam Kabupaten Siak.
Rumah Sigap di Pangkalan Kerinci Timur telah beroperasi sejak 1 Januari 2023, dengan berbagai layanan untuk meningkatkan kualitas pengembangan dan pendidikan anak usia dini. Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi model Pendidikan Anak Usia Dini Holistik Integratif (PAUD HI). Kegiatan layanan Rumah Anak SIGAP dipusatkan di Posyandu Kamboja di Kelurahan Pangkalan Kerinci Timur, Kecamatan Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan.
Program Rumah Anak Sigap diperuntukkan kepada para orangtua/pengasuh yang memiliki anak berusia 0-3 tahun (Bawah Tiga Tahun/Batita) beserta anak Batitanya. Rumah Anak SIGAP difungsikan untuk menjadi tempat layanan pengasuhan bersama keluarga Batita, menjadi media informasi dan ruang literasi dan wahana komunikasi dan edulasi khususnya bidang pendidikan melalui stimulasi psikososial, kesehatan dan gizi bagi keluarga Batita.
Sebanyak 30 anak Batita dan orangtua/pengasuh telah menjadi peserta aktif pada kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan mulai dari Kelas Tematik Pengasuhan, Kelompok Bermain Bersama, Kunjungan Rumah, dan kuliah umum. Seorang koordinator dan empat fasilitator secara aktif memfasilitasi kegiatan dan mendampingi peserta.
Program Rumah Anak SIGAP merupakan realisasi dari komitmen keberlanjutan APRIL Group yang disebut APRIL2030 yaitu Kemajuan Inklusif dengan target menurunkan prevalensi stunting hingga 50% pada balita-balita di desa-desa di Provinsi Riau.
Dalam menjalankan program-programnya RAPP bersinergi dengan Pemerintah di tingkat provinsi dan kabupaten hingga kecamatan dan desa.
Presiden Direktur PT RAPP Sihol Aritonang menyampaikan bahwa APRIL Group memiliki 4 target yang ingin dicapai sebelum tahun 2030 dalam komitmen APRIL2030, salah satunya adalah target Kemajuan Inkusif (Inclusive Progress). Kemajuan Inklusif meliputi sasaran untuk memberdayakan masyarakat melalui inisiatif di bidang pendidikan, layanan kesehatan dan kesehatan gender.
“Melalui APRIL2030 kami ingin berkontribusi dan mendukung program Pemerintah Indonesia dalam meningkatkan kualitas kesehatan anak-anak Balita khususnya di Provinsi Riau, salah satunya melalui peluncuran program Rumah Anak SIGAP yang berfokus pada upaya pencegahan dan penurunan prevalensi stunting” papar Sihol.
Community Development Head PT RAPP Hasto Teguh Kuncoro berharap agar layanan Rumah Anak SIGAP bisa menjangkau lebih banyak orangtua yang memiliki anak Batita.
“Kami berharap kehadiran Rumah Anak SIGAP di Pelalawan bisa membantu banyak orangtua dengan anak Batita memahami pentingnya memberikan makanan bergizi untuk mencegah stunting dan mengajak anak bermain untuk menstimulasi perkembangan anak” harap Hasto.
Hasto menyampaikan bahwa program Rumah Anak SIGAP terbuka untuk setiap warga yang memiliki Batita dan ingin berkunjung mencoba mengikuti program-progam yang dijalankan.
“Kami dengan senang hati akan menyambut setiap orangtua dan Batita di Pangkalan Kerinci ingin datang berkunjung dan mengikuti program-program Rumah Anak SIGAP” pungkasnya.