Sering dimarahi, pria di Inhu bunuh majikan

id Pembunuhan di Inhu

Sering dimarahi, pria di Inhu bunuh majikan

Satreskrim Polre Inhu saat pengungkapan kasus pembunuhan (ANTARA/Ho-Polres Inhu)

Pekanbaru (ANTARA) - MI (27) berhasil diringkus polisi setelah sempat melarikan diri usai membunuh majikannya di Simpang Pipa Gas, Kelurahan Pangkalan Kasai, Kecamatan Seberida, pada Sabtu (15/4) lalu.

Kapolres Inhu AKBP Dody Wirawijaya saat pengungkapan kasus, Selasa, menjelaskan pihaknya membekuk MI di tempat persembunyiannya di Jalan Palas Pekanbaru, Jumat (28/4) sekitar pukul 04.00 WIB.

"Selama ini pelaku bersembunyi di sebuah rumah kontrakan," terangnya kepada awak media.

Dijelaskan Dody, peristiwa bermula saat pelaku dan korban SY (62) terlibat cekcok mulut di sebuah rumah yang tengah direnovasi di Simpang Pipa Gas, Kelurahan Pangkalan Kasai.

"Korban merupakan majikan pelaku sebagai tukang yang merenovasi rumah tersebut. Saat sedang bekerja, korban dan pelaku terlibat cekcok mulut. Kemudian secara diam-diam, pelaku menghantam bagian belakang kepala korban hingga tersungkur," papar Dody.

Tidak sampai di situ, korban kembali mengayunkan kayu tersebut ke punggung dan pinggang korban. Akibat pukulan tersebut korban tidak bergerak lagi, dan dari kepala, mulut serta telinga korban mengucur darah.

"Usai menganiaya korban, pelaku mengambil kunci sepeda motor korban dan melarikan diri. Korban saat itu sudah meninggal di TKP. Di dalam sepeda motor yang dilarikannya ada dompet, handphone serta identitas korban," lanjutnya.

Saat itu warga sekitar sempat mendengar suara ribut-ribut di lokasi. Saat dicek warga melihat korban sudah terkapar tidak bernyawa.

"Kejadian tersebut langsung dilaporkan warga kepada polisi. Personel Polsek Seberida langsung melakukan olah TKP dan mengevakuasi korban," beber Dody.

Setelah serangkaian penyelidikan yang dilakukan oleh Polsek Seberida dan Satreskrim Polres Inhu, diketahui pelaku telah melarikan diri bersama istrinya ke Pekanbaru.

"Setelah mengetahui lokasi pasti pelaku, tim langsung membekuknya. Motifnya lantaran sakit hati sering dimarahi korban saat bekerja. Selain itu upah kerja yang tak kunjung dibayar juga menjadi penyebab pertikaian mereka," pungkasnya.