Minamas Plantation bentuk sekolah peduli api antisipasi Karhutla

id Minamas, Plantation, bentuk, sekolah, peduli ,api

Minamas Plantation bentuk sekolah peduli api antisipasi Karhutla

Sebagai wujud kepedulian dalam meningkatkan kesadaran terhadap bahaya kebakaran hutan dan lahan (Karhutla), Minamas Plantation mendeklarasikan Sekolah Peduli Api di SDS 021 Teluk Bakau Estate (TBE), Kecamatan Pelanginan, Indragiri Hilir, Provinsi Riau (22/11/2022). (ANTARA/dok)

Pekanbaru (ANTARA) - Sebagai wujud kepedulian dalam meningkatkan kesadaran terhadap bahaya kebakaran hutan dan lahan (Karhutla), Minamas Plantation mendeklarasikan Sekolah Peduli Api di SDS 021 Teluk Bakau Estate (TBE), Kecamatan Pelanginan, Indragiri Hilir, Provinsi Riau.

Kegiatan ini melibatkan instansi pemerintah daerah (Dinas Pendidikan, Dinas Lingkungan Hidup, Badan Penanggulangan Bencana Daerah) dan Indonesia Heritage Foundation (IHF).

Regional Chief Executive Officer (CEO), PT Minamas Plantation, Mohd. Amri Baharuddin menyampaikan Minamas Plantation melalui anak usahanya PT Bhumireksa Nusa Sejati yang beroperasi di Indragiri Hilir, dapat berperan aktif serta ikut memberikan kontribusi dalam mendukung pembangunan daerah. Salah satunya melalui deklarasi Sekolah Peduli Api sebagai upaya mencegah dan mengantisipasi karhutla.

"Berkat limpahan karunia dari Allah SWT, sepanjang tahun 2020 hingga November 2022 curah hujan masih baik. Selain itu, adanya kerjasama yang baik dan kepedulian dari masyarakat dalam mencegah kebakaran di daerah kita tercinta ini secara bersama-sama,” ujar Amri usai acara di Pekanbaru.

Dijelaskan Amri, banyak pelajaran yang bisa diambil dari pengalaman tahun-tahun sebelumnya.Daerah ini pernah dikepung asap, tapi saat ini jumlah titik api menurun.

Menurutnya, sebagai upaya mencegah dan mengantisipasi karhutla, diperlukan upaya sinergis dari para pemangku kepentingan, khususnya dalam melibatkan masyarakat dan seluruh stakeholder termasuk dunia pendidikan.Agar secara aktif turut serta dalam mencegah dan menanggulangi karhutla di lingkungan sekitarnya.

“Kesadaran dan kepedulian terhadap bahaya karhutla perlu ditanamkan sejak usia dini. Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan menanamkan kecintaan terhadap lingkungan dari bangku sekolah melalui pendidikan yang berkarakter dan berwawasan lingkungan,” imbuh Amri.

Sebagai informasi, PT Minamas Plantation sejak tahun 2015 telah bekerjasama dengan Indonesia Heritage Foundation (IHF). Kemudian, pada tahun 2021 diawali program Guru Peduli Api, melalui sosialisasi pendidikan Karakter. Program guru peduli api melibatkan 750 guru dan kepala sekolah di 70 sekolah di sekitar wilayah operasional perusahaan dari tingkat taman kanak-kanak, SD, SMP dan SMA.

Selanjutnya, pada 2022 program Sekolah Peduli Api dimulai di wilayah Riau khususnya Kabupaten Indragiri Hilir, yang melibatkan 5 Sekolah sebagai Pilot Project, 34 Kelas, 50 Tenaga pendidik, 850 orang siswa dengan total 1.275 jam selama satu tahun. Program Sekolah Peduli Api juga diyakini sebagai pengaliran pilar karakter di sekolah.

“Melalui kampanye Sekolah Peduli Api, kami berharap dapat meningkatkan kesadaran akan peduli lingkungan khususnya bahaya kebakaran hutan dan lahan (karhutla) khususnya bagi para guru di sekitar wilayah operasional perusahaan (Minamas Plantation)agar dapat menjadi agen perubahan yang dapat membuat anak didik dan generasi muda menjadi lebih mencintai lingkungan,”kata Amri.

Kegiatan deklarasi Sekolah Peduli Api mendapat apresiasi dari pemerintah daerah Kabupaten Indragiri Hilir, yang disampaikan oleh Kepala Bagian Kurikulum Disdik Indragiri Hilir, Moh Yusril Rizal Pahlawi.

“Minamas Plantation telah melaksanakan kegiatan dari pemerintah, terutama program Kementerian Pendidikan yaitu profil pelajar Pancasila. Di Indragiri Hilir, anak usaha Minamas satu-satu perusahaan (PTBhumireksa Nusa Sejati) yang menjalankan profil Pelajar Pancasila. Mudah-mudahan ilmu sudah diberikan pada bapak-ibu guru disebarluaskan pada satuan pendidikan terutama pada sekolah negeri di Kecamatan Pelangiran, Guntung maupun Mandah bahkan di Indragiri Hilir. Sebagai contoh agen perubahan yang cinta lingkungan,”ucap Yusril dalam Deklarasi Sekolah Peduli Api.

Profil Pelajar Pancasila yang digagas Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi mencakup enam dimensi antara lain Bertakwa kepada Tuhan YME, berakhlaq mulia dan beriman; Berkebhinekaan global Bergotong royong, Kreatif, Bernalar kritis dan Mandiri. Salah satunya dalam pelajar Pancasila harus memiliki kepedulian pada lingkungannya dan menjadikan kemajemukan yang ada sebagai kekuatan untuk hidup bergotong royong.

Yusril menjelaskan berdasarkan program profil Pelajar Pancasila bahwa SD Swasta Teluk Bakau Estate sudah melaksanakan dengan baik. Karena ini menjadi salah satu upaya membangun karakter peserta didik menjadi lebih baik terutama cinta lingkungan hidup.

“Selain itu,tenaga pengajar sudah menerapkan profil Pelajar Sawit. Sebagai contoh akhlak dengan lingkungan, jadi tidak hanya berahlakkepada tuhan dan sesama melainkan lingkungan. Artinyabumi yang ada harus dijaga dan dipelihara sesuai komitmen bersama. Mulai dari agama, dan komitmen pada dunia sampai pada satuan pendidikan.Karakter-karakter peserta didik sudah harus mulai diterapkan pada satuan pendidikan terutama pada siswa SD, mungkin saja pada siswa TK juga sudah disosialisasikan untuk mencintai lingkungan,” pungkasnya.