Jakarta (ANTARA) - Kementerian Komunikasi dan Informatika mengatakan konten andalan atau killer content akan mampu mendorong masyarakat untuk beralih dari siaran televisi (TV) teresterial analog ke digital.
"Konten televisi digital yang menarik, yang bermanfaat, yang ditunggu masyarakat," kata Direktur Jenderal Sumber Daya Perangkat Pos dan Informatika, Kementerian Kominfo, Ismail, Kamis.
Baca juga: Survei Kominfo: Masyarakat tertarik gambar lebih jernih siaran TV digital
Menurut Ismail, diskusi yang berkembang saat ini bukan lagi kapan analog switch off atau penghentian siaran televisi teresterial analog, namun cara yang nyaman bagi masyarakat untuk pindah ke siaran digital supaya mereka tidak merasa terpaksa.
Salah satunya adalah melalui konten yang disiarkan di stasiun televisi ketika siaran sudah pindah ke teknologi digital, terutama di masa transisi ini.
Pasalnya, jika konten tidak menarik, akan semakin lama masyarakat untuk berpindah ke siaran digital.
Pengaruh konten andalan terhadap migrasi ke siaran televisi digital juga dibenarkan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI), yang disebut bisa mempercepat migrasi.
Baca juga: Konten lokal berpotensi semakin berkembang setelah siaran tv digital
"Killer content bisa menjadi pemicu untuk membeli set top box atau (perangkat) televisi digital," kata Ketua KPI Pusat, Agung Suprio.
Kominfo mengadakan survei di wilayah yang masuk ke ASO tahap I menemukan bahwa selama ini program acara yang paling sering ditonton masyarakat adalah sinetron (50,21 persen), berita (40,06 persen), olahraga (18,59 persen) dan musik (11,45 persen).
Agung mencontohkan, misalnya ketika sinetron yang menjadi kesukaan pemirsa dipindah hanya hadir di siaran televisi digital, masyarakat akan tertarik untuk membeli set top box atau perangkat televisi baru agar mereka bisa tetap menonton.
Baca juga: Kominfo bagikan informasi cara menonton siaran televisi digital
Menyiarkan konten andalan bukan semata memindahkan siaran dari analog ke digital, namun juga keberlangsungan ekosistem televisi.
Ketua Asosiasi Televisi Swasta Indonesia, Syafril Nasution, menyatakan konten andalan di siaran televisi digital juga perlu memperhatikan hitung-hitungan iklan, sumber pendapatan mereka.
Pengiklan, menurut Syafril, juga mempertimbangkan seberapa luas jangkauan siaran digital terhadap pemirsa. Jika masih banyak masyarakat yang belum menerima siaran televisi teresterial digital, tentu pengiklan tidak ingin memasang iklan karena hanya sedikit yang menonton..
Baca juga: Geryantika: Siaran tv digital dinilai lebih efisien dan menguntungkan
Sementara itu, menurut Direktur Eksekutif Nielsen Media Indonesia Hellen Katherina, keberlangsungan konten andalan di siaran televisi digital juga harus diperhatikan.
"Idealnya, konten tidak hanya sekali tayang, namun berjalan sampai beberapa waktu," kata Hellen.
Kontinuitas konten dianggap penting agar masyarakat merasa set top box layak beli untuk menonton siaran televisi digital.
Baca juga: Migrasi siaran TV analog ke digital bisa hasilkan internet cepat
Berita Lainnya
Presiden Jokowi optimistis Indonesia jadi penghasil produk hijau kompetitif global
16 August 2022 12:47 WIB
Pertemuan Menlu ASEAN bahas implementasi Konsensus Lima Poin oleh Myanmar
03 August 2022 14:09 WIB
Menteri PANRB: Arahan Presiden Prabowo Subianto soal pelayanan publik jadi perhatian
12 December 2024 16:43 WIB
Menkes sebut perlu transparansi terkait harga obat guna tangani harga mahal
12 December 2024 16:28 WIB
Dalang kondang Warseno Slenk tutup usia
12 December 2024 16:16 WIB
AHY sebut arah paradigma baru transmigrasi untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat
12 December 2024 16:05 WIB
Pemerintah minta pengelola koperasi manfaatkan lokapasar agar mampu bersaing
12 December 2024 15:39 WIB
PSI DKI ucapkan selamat kepada pasangan Pramono-Rano Karno
12 December 2024 15:20 WIB