Presiden Jokowi perintahkan pemenuhan kebutuhan para pengungsi NTT dan NTB

id Berita hari ini, berita riau terbaru, berita riau antara, pengungsi

Presiden Jokowi perintahkan pemenuhan kebutuhan para pengungsi NTT dan NTB

Warga mengevakuasi korban akibat banjir bandang di Adonara Timur, Flores Timur, NTT, Senin (5/4/2021). Berdasarkan data BNPB hingga senin siang, korban meninggal dunia akibat banjir bandang di Flores Timur mencapai 68 jiwa. (ANTARA FOTO/Pion Ratuloli/wpa/wsj.)

Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo memerintahkan pemenuhan kebutuhan para pengungsi yang terdampak bencana akibat siklon tropis Seroja di provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Nusa Tenggara Barat (NTB).

"Segera tangani dan penuhi kebutuhan para pengungsi," kata Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka Jakarta, Selasa.

Baca juga: Turut berduka, 128 orang meninggal akibat bencana alam di NTT

Presiden Jokowi menyampaikan hal tersebut dalam rapat terbatas melalui "video conference" dengan topik "Penanganan Bencana di Provinsi Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur" yang dihadiri oleh sejumlah menteri kabinet Indonesia Kerja secara langsung dan terhubung dengan para gubernur dan bupati yang wilayahnya terdampak bencana.

"Meski saya tahu hari Minggu sudah beberapa dikirim ke NTT dan NTB tapi karena cuaca yang sangat ekstrim bantuan itu belum bisa masuk ke lokasi sampai kemarin, saya lihat," tambah Presiden.

Presiden Jokowi juga memerintahkan BNPB dan pemerintah provinsi segera mendata titik-titik pengungsian.

"Memastikan logistiknya, tendanya, dapur lapangannya untuk memenuhi kebutuhan dasar para pengungsi juga kebutuhan untuk bayi dan anak-anak terutama air bersih dan MCK-nya," ungkap Presiden.

Presiden juga meminta agar Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menggencarkan peringatan cuaca ekstrem akibat dari siklon tropis Seroja tersebut.

Baca juga: Pengungsi gempa kembali ke Mamuju, ada apa?



"Pastikan seluruh kepala daerah dan masyarakat dapat mengakses, memantau prediksi cuaca dan iklim yang dikeluarkan BMKG, mereka harus tahu semuanya sehingga masyarakat dapat meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan untuk menghadapi ancaman risiko baik itu angin kencang, bahaya banjir, banjir bandang dan tanah longsor," tegas Presiden.

Berdasarkan data Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB per Senin (5/4), pukul 23.00 WIB, setidaknya 128 orang meninggal dunia akibat bencana alam berupa banjir dan tanah longsor di sejumlah wilayah di Provinsi Nusa Tenggara Timur, dampak cuaca ekstrem yang ditandai munculnya Siklon Tropis Seroja.

Korban meninggal dunia berasal dari Kabupaten Lembata 67 orang, Flores Timur 49, dan Alor 12, sedangkan total korban hilang mencapai 72 orang, dengan rincian Kabupaten Alor 28 orang, Flores Timur 23, dan Lembata 21.

Sedangkan ada sebanyak 2.019 KK atau 8.424 warga mengungsi serta 1.083 KK atau 2.683 warga lainnya terdampak.

Pengungsian terbesar berada di Kabupaten Sumba Timur dengan jumlah 7.212 jiwa (1.803 KK), Lembata 958, Rote Ndao 672 (153 KK), Sumba Barat 284 (63 KK), dan Flores Timur 256.

Siklon Tropis Seroja juga mengakibatkan sejumlah kerugian, antara lain 1.962 rumah terdampak, 119 rumah rusak berat, 118 rumah rusak sedang, dan 34 rumah rusak ringan, sedangkan fasilitas umum 14 rusak berat, satu rusak ringan, dan 84 unit lain terdampak di 8 wilayah administrasi kabupaten dan kota, antara lain Kota Kupang, Kabupaten Flores Timur, Malaka, Lembata, Ngada, Sumba Barat, Sumba Timur, Rote Ndao, dan Alor.

Sedangkan di provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), siklon tropis Seroja mengakibatkan banjir yang menggenang di tujuh kecamatan dan 34 desa antara lain di kecamatan Madapangga, Bolo, Woha dan Monta, Kabupaten Bima.

Bencana tersebut mengakibatkan 9.245 KK (27.808 jiwa) terdampak serta 4.643 rumah terendam, tiga jembatan penghubung rusak, enam fasilitas pendidikan, tiga perkantoran dan tempat ibadah termasuk 294 hektare lahan pertanian serta 25 hektare lahan perikanan terendam air.

Adapun korban jiwa dalam bencana ini ada dua orang meninggal dunia karena hanyut dan 23.759 orang mengungsi sementara ke daerah yang lebih tinggi.

Baca juga: Ribuan pengunsi Mamuju belum ingin pulang

Baca juga: Bangladesh kembali akan kirim ribuan pengungsi Rohingya ke Bhasan Char


Pewarta: Desca Lidya Natalia