Jakarta (ANTARA) - Samsung Electronics Indonesia melihat konsumen pasca pandemi mementingkan performa, termasuk baterai, pada ponsel yang ingin kita beli.
Manajer Pemasaran Produk Samsung Mobile, Samsung Electronics Indonesia, Irfan Rinaldi, baterai merupakan salah satu dari tiga besar faktor penentu konsumen membeli ponsel.
Baca juga: Mulai Januari 2021, WhatsApp tak akan bisa dijalankan di sejumlah ponsel
Baterai yang besar akan membantu pengguna berkegiatan dengan ponsel dan mereka tidak harus sering tersambung ke aliran listrik untuk mengisi daya ponsel.
"Untuk mendukung segala kegiatan konsumen, mereka butuh baterai kapasitas besar," kata Irfan kepada wartawan, Selasa.
Selain baterai, konsumen, khususnya yang ingin membeli ponsel di kelas entry level, juga memperhatikan kapasitas memori ketika membeli ponsel. Alasan utamanya adalah agar bisa melakukan multitugas atau tetap lancar meski pun sering berpindah-pindah aplikasi.
Kegiatan yang saat ini berpusat pada teknologi, seperti bekerja dan belajar dari jarak jauh, juga menuntut konsumen memiliki gawai dengan kapasitas yang besar.
Sejak berkegiatan dari jarak jauh, pengguna seringkali memerlukan aplikasi untuk menunjang pekerjaan, belajar atau kegiatan sehari-hari, misalnya memasang aplikasi konferensi video dan belanja online.
"Apalagi sekarang ini sering membuat video," kata Irfan.
Samsung dalam kurun waktu kurang dari dua minggu sudah meluncurkan dua gawai di Indonesia, yakni Galaxy A12 dan Galaxy A02s, keduanya memiliki kapasitas baterai yang cukup besar.
Selain seri Galaxy A, Samsung juga memiliki seri Galaxy M yang memang dibekali baterai lebih besar, menyasar konsumen yang sering berkegiatan di luar ruangan.
Salah satu model di seri M, Galaxy M memiliki baterai sebesar 7.000mAh.
Baca juga: Xiaomi Mi 11 bakal gunakan pelindung kaca "Corning Gorilla Glass 7
Baca juga: Pelajar SMAN 1 Bandung Barat berhasil ciptakan aplikasi anti depresi
Pewarta : Natisha Andarningtyas