London (ANTARA) - Kedutaan Besar Republik Indonesia di Bern menggelar pertunjukan wayang secara virtual lakon Rajamala dengan tema “The Stories about the Life and the World” untuk masyarakat Swiss dan Liechtenstein pada Jumat (18/9) waktu setempat.
Pensosbud KBRI Bern dalam keterangan kepada Antara, Sabtu menyebutkan pertunjukan virtual sekaligus webinar ini merupakan kerja sama KBRI Bern, Museum Rietberg di Zürich, dan Union Nationale della Marionette (UNIMA) Indonesia.
Baca juga: Nonton wayang orang di Jerman
uliaman D. Hadad, dalam pembukaan webinar mengatakan Pemerintah Indonesia mempromosikan berbagai kesenian dan kebudayaan Indonesia.
“Respon masyarakat Swiss dan Liechtenstein terhadap kebudayaan Indonesia sangat positif, dan kami harap kebudayaan Indonesia semakin dikenal di sini”, ujarnya.
Dikatakannya diaspora Indonesia di Swiss dan Liechtenstein memberikan dukungan bagi terlaksananya pertunjukan budaya.
Lakon Rajamala didalangi Ki Catur Benyek Kuncoro merupakan adegan pembuka dari rangkaian webinar tentang wayang yang digelar selama dua jam tersebut.
Penonton disuguhi cerita tentang Rajamala yang membalaskan dendam ibunya, Sendang Watari. Lantunan musik pun dimainkan langsung dari Yogyakarta, Indonesia.
Webinar tersebut sekaligus mendukung pameran wayang “The Stories about the Life and the World” yang sedang digelar di Museum Rietberg, Zürich, hingga akhir November mendatang.
Para peserta webinar diajak berdiskusi dengan tiga narasumber. Dubes Samodra Sriwidjaja, yang merupakan Presiden UNIMA Indonesia, menyampaikan beberapa filosofi wayang yang dihidupi oleh suku Jawa di Indonesia serta beberapa jenis wayang yang hingga kini masih dimainkan.
Dr. Johannes Beltz dari Museum Rietberg,mengatakan wayang bukan sekedar benda mati dan kuno, melainkan sebuah penampilan yang hidup di tengah masyarakat Jawa.
Eva von Reumont, sebagai narasumber sekaligus kurator pameran wayang di Museum Rietberg, menyampaikan wayang merupakan bagian yang utama dan tidak terpisahkan dari kebudayaan Jawa.
Webinar beserta pertunjukan wayang virtual merupakan salah satu upaya KBRI Bern untuk mempromosikan kebudayaan Indonesia, walaupun situasi pandemi yang membuat hampir seluruh pertunjukan kebudayaan harus dibatalkan.
Baca juga: Wayang Kulit Indonesia Hadir Dalam Pameran Di Belgia
Baca juga: Wayang Kulit pukau masyarakat Belanda
Pewarta: Zeynita Gibbons