Pertamina targetkan 17.000 tabung bright gas terjual per bulan di Pekanbaru

id Bright gas,gas elpiji, elpiji

Pertamina targetkan 17.000 tabung bright gas terjual per bulan di Pekanbaru

Asosiasi Pengusaha Jasa Boga Indonesia (APJI) dengan Pertamina gelar deklarasi dorong penggunaan elpiji non subsidi atau bright gas 5,5 diĀ Pekanbaru. (Vera Lusiana)

Pekanbaru (ANTARA) - Pertamina Marketing Operasional Regional (MOR) I menargetkan 17.000 tabung elpiji bright gas 5,5 kg atau nonsubsidi terjual di Kota Pekanbaru per bulan.

"Sejauh ini khusus Pekanbaru, konsumsi bright gas 5,5 kg mencapai lebih dari 14.100 tabung setiap bulannya," kata Unit Manager Communication & CSR Pertamina Roby Hervindo, diPekanbaru, Kamis.

Roby menjelaskan, Pertamina saat ini mewajibkan pangkalan yang menjual elpiji 3 kg untuk juga menyediakan bright gas 5,5 kg, untuk mendorong konsumsi non subsidi tersebut.

"Sejak diluncurkan pada 2017 lalu, lebih dari 78.100 tabung bright gas 5,5 kg sudah tersebar di Riau, sehingga Pertamina untuk mendorong penggunaan elpiji non subsidi melakukan deklarasi dengan APJI(Asosiasi Pengusaha JasabogaIndonesia," katanya.

"Ini merupakan kali pertama deklarasi penggunaan elpiji non subsidi oleh pengusaha kuliner di Riau. Kami mengapresiasi dan mendukung penuh komitmen APJI untuk makin menggalakkan penggunaan elpiji non subsidi bagi anggotanya," tuturnya.

Sementara itu Ketua DPP APJI Pusat, Iden Gobel pada acara deklarasi di Hotel Mona Plaza, Selasa (23/07) menjelaskan porsi penggunaan elpiji subsidi yang ditujukan bagi masyarakat miskin di Riau, saat ini mencapai 85 persen. Jauh lebih besar dibanding penggunaan elpiji non subsidi yang hanya 15 persen. Padahal menelisik data Badan Pusat Statistik (BPS) Riau, jumlah penduduk miskin di Riau hanya 7,21 persen pada September 2018.

Karena itu kepedulian dan kesadaran kelompok masyarakat mampu untuk beralih menggunakan elpiji non subsidi terus digaungkan Pertamina, pemda dan pemangku kepentingan lain. Termasuk penggunaan elpiji non subsidi bagi pelaku usaha yang tidak termasuk kelompok usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Salah satunya diwujudkan melalui deklarasi penggunaan elpiji non subsidi oleh Asosiasi Pengusaha Jasa Boga Indonesia (APJI).

"Deklarasi ini menjadi gerakan perubahan supaya mendorong pelaku usaha kuliner non UMKM menggunakan elpiji non subsidi. Khususnya Bright Gas," ucapnya.

Ditambahkannya menurut laporan Statistik Rumah Makan terbitan BPS tahun 2015, sejumlah 25,4 persen restoran yang ada di Riau masuk dalam kelompok usaha menengah dan besar. Rerata pendapatan restoran skala menengah dan besar di Riau mencapai 3,1 miliar rupiah per tahun.

Sementara Asisten Satu Setda Provinsi Riau, Ahmadsyah Harrofie, yang hadir dalam deklarasi saat itu menyampaikan dukungannya.

"Melalui deklarasi ini, kita dorong terus agar penggunaan elpiji lebih tepat sasaran. Masyarakat mampu dan usaha non UMKM, jangan lagi gunakan elpiji 3 kg bersubsidi," tegasnya.

Pada kesempatan itu Alfa Frisa Septania, Plt Ketua DPP APJI Riau, memberikan sosialisasi kepada anggota APJI Riau terkait larangan menggunakan elpiji subsidi untuk usaha non UMKM. Sekaligus secara simbolis melakukan Penandatanganan Surat Deklarasi Penggunaan elpiji non subsidi. Dilanjutkan penandatanganan di tabung bright gas oleh anggota APJI sebagai bentuk komitmen bersama.