Si Pinky yang mempercantik dapur pengantin baru

id Pertamina,bright gas

Si Pinky yang mempercantik dapur pengantin baru

Pengantin baru Meta Anggraini (27) warga Pekanbaru sedang menyajikan sarapan pagi sang suami, dengan "Si Pink" yang elegan. (Riau.Antaranews/Vera Lusiana)

Pekanbaru (ANTARA) - Rizky (27) dan Meta Anggraini (27) adalah pengantin baru yang bermukim di salah satu sudut Kota Pekanbaru. Walau sama-sama pekerja, mereka adalah pasangan yang selalu memperhatikan kesehatandan pola makan. Salah satu kunci untuk wujudkan itu adalah dapur di rumah yang merupakan tempat untuk menghasilkan masakansehat nan nikmat.

Bagi pasangan yang tinggal di Jalan Anggrek Pekanbaru itu, dapur merupakan bagian penting yang harus diperhatikan, mengingat tempat tersebut setiap hari digunakan sebagai lokasi mengolah makanan. Bukan hanya itu, ada filosofi dapur merupakan cerminan watak dan pola pikir seseorang. Dapur yang bersih dan tertata rapi tentu akan enak dipandang dan dari sanalah akan dihasilkan aneka masakan yang sehat dan nikmat.

Anggraini yang berprofesi sebagai seorang guru menilai dapur juga akan mampu menghasilkan kesetiaan, seperti pepatah mengatakan, "Pria akan bisa ditaklukkan lewat perutnya". Artinya jika sang istri mampu memasak makanan yang disukai suami, maka dia akan sulit melupakannya (wanitanya).

Selain mendambakan dapurbersih, rapi dan indah dipandang mata (tidak masalah dengan ukuran, dan kemewahan), hal terpenting bagi Anggraini adalahkenyamanan berada di sana berlama-lama untuk memasak menu kesukaan sang suami. Sampai-sampai, bahan bakar yang digunakan pun sangat menentukan hasil yang akan dicapai.

Makanya sewaktu Anggraini melihat tabung gas yang nampak kusam dan berkarat, ia merasa risih. Rasanya tidak klop dengan desain dapur modern yang ditatanya secara khusus. Untunglah, Pertamina mengeluarkan Bright Gas 5,5 kg yang punya tampang mewah dan keren. Catnya merah muda, warna kesukaannya. Bentuknya yang langsing dan berat ideal cocok dan mampu diangkat oleh seorang perempuan sekalipun.

Istri seorang pegawai BUMN itu juga termasuk orang yang teliti. Setiap membeli barang, Anggraini akan mengecek keaslian dan kecocokan ukuran berat, termasuk membeli elpiji. Sebelum ada Bright Gas ukuran 5,5 kg, ia biasanya menggunakan elpiji ukuran 12 kg yang berwarna biru. Untuk ukuran wanita seperti dia, membawa gas ukuran 12 kg beratnya sangat merepotkan. Bahkan tidak sanggupmembawanya.

"Kala itu ibu terpaksa harus meminta bantuan orang lain untuk mengangkat elpiji ke dapur," kenangnya saat masih gadis.

Hal itu tak disukai Anggraini. Saat ia sudah menikah, rasanya kurang enak meminta tolong satpam atau supir hanya untuk membawa elpiji yang dibelinya. Apalagi sang suami yang tidak bisa selalu siap sedia.

Sementara urusan elpiji sangat urgen untuk urusan memasak. Ia bisa uring - uringan bila gashabis ketika sedang memasak. Sebab akan mengganggu jadwal berangkat kerjanya dan suami. Sebagai istri sudah menjadi kewajiban menyediakan sarapan suaminya sebelum kerja. Nah, salah satu alasan Anggraini memilih Bright Gas 5,5 kg apalagi stok isi ulangnya yang tersedia di mana saja sehingga mudah mendapatkannya.

Apalagi Anggraini sering mendengarkabar adanya elpiji yang dioplos oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. Ada yang di'suntik', ada tabung gas palsu. Pokoknya macam macam berita yang pernah dibacanya dari media. Untuk itu, ia mencari infomasi, elpiji yang paling aman dengan teknologi yang sulit untuk dipalsukan. Hingga bertemu si "pink" yang menawan.

"Saya nyaman pakai elpiji Bright Gas 5,5 kg. Apinya yang biru dan kencang membuat masakan cepat matang," kata Anggraini.

Pekerja memasang alat pemanas udara berbahan bakar Bright Gas saat peresmian titik penjualan Bright Gas Can. (ANTARA FOTO/ANIS EFIZUDIN)


Pilihan keluarga

Masyarakat memang sudah banyak yang mengetahui Bright Gas dari Pertamina karena memiliki dua warna yang cantik yaitu ungu dan merah muda. Dengan memiliki warna yang jreng yang menarik, Bright Gas menjadikan dapur lebih kelihatan cantik sesuai harapan ibu rumah tangga.

Sedangkan untuk beratnya dibedakan tiga ukuran yaitu 12 kg, 5,5 kg dan portable 220 gram. Pada umumnya untuk keluarga yang memiliki rumah minimalis atau apartemen lebih sering memilih ukuran 5,5 kg. Anggraini menakar bahwa ukuran 5,5 kg ini cocok baginya karena mereka masih berdua, cukup untuk pemakaian sebulan.

Selain itu Bright Gas yang memudahkan calon ibu muda itu mengangkatnya sendiri, sehingga bila saat kehabisan gas ketika memasak bisa mengangkat sendiri tanpa perlu menunda masak hingga suami pulang kerja.

Selain pas, Bright Gas juga dilengkapi katup Ganda DSVS (Double Spindle Valve System), hal ini membuat si pinky lebih aman dalam mencegah kebocoran di kepala tabung. Untuk menjamin kualitas dan ketepatan isi, Bright Gas juga dilengkapi dengan Segel Hologram dengan fitur OCS (Optical Color Switch), yang telah memperoleh paten dan tidak dapat dipalsukan.

"Karena Bright Gas 5,5 kg keluaran baru Pertamina, kami yakin keamanannya pasti terjamin. Lalu ukurannya yang menengah gak kekecilan ga kebesaran," tutur Anggraini.

Anggraini juga beralasan si "pink" memiliki daya tarik tersendirikarena betuknya yang mungil dan cantik warna cerah sangat serasidengan dapur miliknya. Selera suami-istri tidak jauh beda, sama-sama penyuka warna lembut.

"Warnanya itu lucu dan unik, jadi tertarik pengen punya," gumannya.

Rutinitas memasak di dapur tidak pernah membosankan baginya karena selain ada suaminya yang menemani, ia juga yakin bersama si "pink" akan ada manfaat selain Bright Gas aman selama memasak, tanpa ada rasa was-was sesuatu yang buruk terjadi.

"Kalau masak pakai Bright Gas tidak takut tiba- tiba gas habis dan masakan terbengkalai karena ada alat yang bisa mengetahui seberapa banyak lagi isi dan ketahanan bahan bakarnya," pungkasnya.

Para ASN Kota Pekanbaru yang menggunakan Bright Gas. (Antara/Vera Lusiana)


Stok Bright Gas 5,5 kg

Manfaat Bright Gas 5,5 kg tak hanya dirasakan pengantin baru, Rizkydan Meta Anggraini. Ibu rumah tangga lainnya juga merasakannya. Lili misalnya, ASN salah satu instansi di Pekanbaru itu, mengaku telah menggunakan Bright Gas sejak lama. Kelangkaan elpiji melon serta adanya aturan melarang pegawai Pemerintah Kota menggunakannya, menjadi penyebab dia pindah menggunakan gas pink, yang menurut dia justru membuat dapurnya lebih berwarna.

"Saya menggunakan Bright Gas karena si melon itu bukanlah hak bagi orang mampu," tambah Lili.

Sementara untuk memenuhi stok dan pasar Bright Gas 5,5 kg, Pertamina Marketing Operasional Regional (MOR) I pada 2019 ini pun berani memasang target tinggi.

Sebanyak 17.000 tabung pink ditargetkan dapat disalurkan setiap bulan di Kota Pekanbaru. Angka itu melonjak dibanding tahun sebelumnya yang konsumsi Bright Gas tercatat 14.100 tabung setiap bulan di Kota Madani itu.

Roby Hervindo, Unit Manager Communication & CSR Pertamina MOR I Sumatera Bagian Utara mengatakan bahwa khusus di Pekanbaru, konsumsi Bright Gas menunjukkan tren positif. Kesadaran masyarakat akan faktor efisiensi dan praktis menjadi penentunya.

"Kami targetkan distribusi Bright Gas di Pekanbaru naik menjadi 17.000 tabung per bulan," pungkasnya.