Jakarta (Antarariau.com)- Produsen mobil listrik Tesla Motor Inc dan produsen panel tenaga surya SolarCity Corp mengalami kemajuan dalam proses negosiasi kesepakatan merger antara kedua perusahaan, demikian dikatakan sumber yang mengetahui masalah tersebut.
Kedua perusahaan, sama-sama menempatkan miliarder Elon Musk sebagai pemegang saham utama, berada di tahap akhir uji tuntas satu sama lain dan dapat mencapai kesepakatan dalam beberapa hari ke depan, meskipun ada kemungkinan negosiasi kedua pihak gagal, kata sumber tersebut pada Sabtu (23/7).
Masih belum diketahui apakah SolarCity akan sukses memasukkan ketentuan go-shop provision dalam kesepakatan merger dengan Tesla, yakni ketentuan yang membolehkan mereka menyepakati penjualan dengan pihak lain yang berani membayar lebih besar dalam jangku waktu pendek.
Sumber dekat kedua perusahaan menolak disebutkan namanya karena negosiasi tersebut bersifat rahasia, sementara jurubicara SolarCity dan Tesla belum merespons permintaan komentar.
Sebelumnya pada bulan lalu Tesla mengumumkan telah mengajukan penawaran ke SolarCity senilai 2,8 miliar dolar AS untuk mengambil alih saham. Tesla menyatakan dengan mengakuisisi SolarCity kedua perusahaan dapat menghadirkan layanan satu pintu untuk energi bersih, dengan menjajakan panel tenaga surya, cadangan baterai rumahan dan mobil listrik lewat satu merek terpercaya.
SolarCity hingga saat ini belum mengungkapkan respons mereka terhadap tawaran Tesla, yang terakhir kali mereka mengumumkan membentuk komisi khusus berisi dua anggota dewan direksi untuk membahas tawaran tersebut pada 27 Juni 2016.
Komisi tersebut mengatakan menggandeng penasihat hukum dan keuangan untuk mengulas proposal terhadap prospek mandiri SolarCity dan berbagai alternatif strategis.
Sebagai CEO Tesla, Chairman SolarCity dan pemegang saham utama kedua perusahaan, Musk mengundurkan diri dari hak mendukung kesepakatan kedua perusahaan. Sejumlah pejabat eksekutif Tesla dan SolarCity, termasuk sepupu Musk CEO SolarCity Lyndorn Rive dan direksi SolarCity Peter Rive, juga menghilangkan hak dukungan suara.
Pada 20 Juli 2016 lalu Musk mengungkapkan rencana utama "part deux" (bagian kedua) untuk Tesla bahwa ia berusaha membuat "produk gabungan panel surya dan baterai yang terintegrasi dan cantik."
"Kami tidak bisa melakukan itu dengan baik jika Tesla dan SolarCity adalah dua perusahaan berbeda, sehingga kami perlu mengawinkan keduanya dan meruntuhkan batas yang memisahkan keduanya," kata Musk, demikian Reuters.