Pekanbaru (ANTARA) - Sebanyak 28 pemuda Indonesia dari berbagai latar belakang pendidikan dan pekerjaan menulis buku berjudul "Afrika dalam Pandangan Pemuda Indonesia" memuat peran Afrika akan semakin penting bagi Indonesia dan dunia.
Buku ini diterbitkan oleh Kedutaan Besar RI Addis Ababa tahun 2024, dengan editor Duta Besar Al Busyra Basnur, Menteri Kebudayaan RI, Dr. Fadli Zon menulis sambutan di dalam buku tersebut.
Berdasarkan informasi tertulis diterima Antara Riau, di Pekanbaru, Rabu, buku tersebut didiskusikan di gedung Kantor Pos Bandung, diselenggarakan oleh Kementerian Kebudayaan RI bekerjasama dengan PT Pos Indonesia dan Perhimpunan Filateli Indonesia, dalam rangkaian peringatan 70 tahun Konferensi Asia Afrika (KAA).
Al Busyra Basnur, salah satu pembicara,mengatakan bahwa buku tersebut berisi pandangan, pemikiran dan saran-saran pemuda tentang apa yang harus dilakukan Indonesia ke depan terhadap Afrika, terutama di bidang ekonomi, pendidikan, sosial dan budaya.
Buku tersebut menekankan bahwa Afrika memiliki potensi yang sangat besar di bidang kerja sama ekonomi, pendidikan, sosial dan budaya. Namun Indonesia belum memaksimalkan potensi tersebut ke dalam bentuk kerja sama yang lebih nyata.
"Hal ini terutama disebabkan karena masih minim informasi terkini tentang Afrika dikalangan masyarakat Indonesia dan minat masyarakat Indonesia terhadap Afrika masih kurang,” kata Al Busyra Basnur.
Pengusaha Indonesia Agil Tohir Baagil mengatakan bahwa kerja sama ekonomi Indonesia dengan negara-negara Afrika belum maksimal, padahal potensi ekonomi itu sangat besar. Ia sudah berkeliling ke negara Afrika dan melihat bahwa potensi besar itu nyata.
“Dari sisi ekonomi, Afrika sangat penting bagi Indonesia dan dunia, dan ke depan kita harus merubah mindset kita terhadap Afrika,” kata Agil.
Diskusi diikuti 90 peserta terdiri dari profesional, pelajar dan mahasiswa di Kota Bandung. Selain Al Busyra Basnur, juga tampil sebagai pembicara yakni Duta Besar RI untuk Ethiopia, Djibouti dan Uni Afrika (Maret 2019-Februari 2025) yang juga Founder dan CEO Basnur Academy dan moderator adalah Mahpudi, Sekjen Perhimpunan Filateli Indonesia.