Pekanbaru (ANTARA) - Sejumlah dosen UIN Suska Riau mengadakan konferensi pers di Pekanbaru, Selasa (19/9) terkait konflik mereka kontra Rektor serta viralnya video terkait itu beberapa waktu lalu.
Di antara dosen yang hadir adalah Irwanda, Rony Riansyah, Iskandar Arnel, M Nuh, Alimudin dan Rado Yendra dan Masbukin.
Tujuh orang dosen itu memberikan klarifikasi bantahan terkait narasi yang disampaikan Rektor Khairunnas Rajab kepada media, dan dinilai tidak benar.
Sebelumnya, Forum Dosen UINSuska melaporkan ke KPK terkait adanya dugaan korupsi di kampus tersebut pada April 2023. Kemudian pada 9 September 2023, Rektor UIN Suskamelaporkan sejumlah dosen yang juga merupakan anggota Forum Dosen UIN Suskaterkait dugaan pencemaran nama baik.
Rony Riansyah menjelaskan narasi yang diumbar dan potongan video yang beredar di publik tidak sesuai fakta yang sebenarnya. Ia membantah pernyataan Khairunnas bahwa pada Jumat (8/9) pukul 13.00 WIB para dosen menerobos ke dalam ruangan rektor sambil marah-marah dan memaki Rektor serta hendak memukulnya di hadapan beberapa pimpinan kampus dan dosen.
Baca juga: Rektor UIN Suska laporkan balik sejumlah dosen atas dugaan pencemaran nama baik
"Dia (rektor) mengatakan bahwa saya memaki dia dengan kata-kata ‘anak anjing dan babi kau’ dan hendak memukulnya tapi dia mengelak. Dibilang menerobos, masuk ke dalam ruangan rektor itu pake kode akses. Dengan tegas kami nyatakan seluruh pernyataan Khairunnas dan kawan-kawan adalah fitnah yang disebarkan di media," tutur Rony.
Rony juga membantah salah satu pernyataan dalam sebuah video yang beredar ketika di ruang rektor pada Sabtu (9/9) lalu. Dimana Khairunnas mengaku diludahi oleh Rony di bagian mata dan rambutnya.
"Kami ini dosen, bagaimana mungkin kami berperilaku tak beretika. Kami disebut meludahi wajah hingga berlumuran sampai rambut dan mata. Tapi kalau cekcok mulut memang benar. Kami melakukannya bukan tanpa sebab," ungkap Rony.
Baca juga: Dosen UIN Suska Riau laporkan dugaan korupsi remunerasi ke KPK
Pada video viral pertemuan di ruang rektor itu, Rony mengaku setelah memasuki ruang rektor, ia memang menanyakan dugaan gratifikasi pengadaan internet di kampus. Serta tindakan rektor yang tidak membayarkan remunerasi dosen.Keadaan mulai memanas hingga terjadi cekcok mulut karena tidak menemukan jawaban dari rektor.
Rony mengaku dirinya terpancing amarah karena sandiwara yang dilakukan Khairunnas. Saat itu Khairunnas tiba-tiba menyerudukkan kepalanya sambil berkata, "Pukul, pukul lah," sebanyak tiga kali.
"Pas ketiga kalinya saya langsung berdiri tapi terhalang Satpam. Tiba-tiba Khairunnas menjauh sambil teriak dan menunjuk kepalanya ‘ludah, ludah’. Kemudian meminta satpam untuk mengambil foto keningnya," akunya.
Menurut Rony, jika memang dirinya meludahi Khairunnas maka yang pertama kali terkena adalah satpam karena berdiri di tengah antara dirinya dan Khairunnas.
Baca juga: Ikhlaskan hati untuk berhaji
Konflik dosen dan Rektor UIN Suska Riau belum berakhir
Kami ini dosen, bagaimana mungkin kami berperilaku tak beretika. Kami disebut meludahi,