Tak hanya Bripka Andry, personel lain juga serahkan uang ke atasan tiap bulan

id Brimob Polda Riau ,Propam Polda Riau

Tak hanya Bripka Andry, personel lain juga serahkan uang ke atasan tiap bulan

Kabid Propam Polda Riau, Kombes Pol Johanes Setiawan menyampaikan keterangan terkait curhatan anggota Brimob tak terima dimutasi dan menyetor ratusan juta ke atasannya. (ANTARA/HO-Polda Riau)

Pekanbaru (ANTARA) - Selain Bripka Andry, beberapa personel Batalyon B Pelopor Sat Brimob Polda Riau di Manggala Junction Rokan Hilir (Rohil) ternyata juga dimintai setoran setiap bulannya.

Bripka Andry mengatakan dari Rp650 juta yang diserahkan ke atasannya juga ada uang dari rekan-rekannya yang dipungut Rp5 juta setiap bulan. Anggota Brimob yang memberikan setoran tersebut dijanjikan gratifikasi bebas dinas oleh komandannya tersebut.

"Selain saya, ada rekan lain yang setor. Ada Rp5 juta per bulannya dengan syarat mereka mendapat gratifikasi bebas dinas dan hanya mengikuti apel Rabu dan Jumat pagi," terang Andry saat dihubungi, Selasa.

Lanjut Andrie, enam orang rekannya yang dimintai uang tersebut juga mengunggah di media sosial namun tidak dimutasi.

"Saya tidak mau berasumsi yang bukan-bukan. Tapi alasan saya tidak masuk dinas itu karena saya sudah izin kepada komandan saya karena ingin merawat orang tua sakit dan itu diizinkan. Tapi malah saya dibuat absensi (tidak hadir)," lanjutnya.

Tambahnya, ia mengaku merasa dibuang dan pengabdiannya selama 15 tahun tak dihargai. Andry juga pasrah atas apa yang terjadi, dan berharap kasus dapat terselesaikan sehingga tak ada yang bernasib serupa dengannya.

Diketahui sebelumnya, media sosial dihebohkan dengan cerita seorang personel Brimob Polda Riau yang mengaku dimutasi tanpa alasan yang jelas.

Selain itu anggota polisi yang mengaku bernama Bripka Andry Wirawan dan bertugas di Batalyon B Pelopor Sat Brimob Polda Riau di Manggala Junction Rokan Hilir (Rohil) ini juga dimintai mencari uang oleh sang atasan.

"Saya dimutasi demosi tanpa ada kesalahan dari Batalyon B Pelopor ke Batalyon A Pelopor yang berada di Pekanbaru," tulis akun andrydarmairawan07.2 memberi keterangan.

Saat ini, Propam Polda Riau tengah mendalami kasus curhatan Bripka Andry yang viral di media sosial. Selain itu diketahui Kompol Petrus Hottiner Sima yang merupakan atasan Bripka Andry yang diduga menerima setoran uang tersebut telah dicopot sejak Maret.

"Ada delapan orang yang sudah kita periksa untuk dimintai klarifikasi perihal setoran itu. Jadi kasusnya sedang ditindak lanjuti. Terkait setoran ini masih di dalami, nanti pembuktiannya ada di sidang," sebut Kabid Propam Polda Riau Kombes Pol Johanes Setiawan.