Pekanbaru (ANTARA) - Tim dari Ditpolair Polda Riau kembali memeriksa sejumlah saksi untuk menelusuri dugaan perbuatan melanggar hukum di balik tragedi terbaliknya speedboat (kapal cepat) Evelyn Calisca 01 di perairan Indragiri Hilir beberapa waktu lalu.
"Lagi pemeriksaan saksi pagi ini. Syahbandar Guntung danTembilahan, agen tiket, penjual tiket serta pemilik kapal semuanya diperiksa," sebut Dirpolair Polda Riau Kombes Pol Wahyu Prihatmasaka saat ditemui, Kamis.
Delapan personel Ditpolair Polda Riau dibantu tiga penyidik Subdit Gakkum Polair Baharkam Polri turun langsung melakukan pemeriksaan di Mapolres Inhil.
"Pemeriksaan mungkin akan memakan waktu sekitar empat hari. Kita periksa semua termasuk manifestnya," lanjutnya.
Usai pemeriksaan, pihaknya akan melakukan gelar perkara sebelum akhirnya dapat memutuskan ada atau tidaknya tersangka baru dalam kejadian ini.
"Kita targetkan penyelidikan dapat diselesaikan sekitar seminggu ke depan," pungkas Wahyu.
Sebelumnya dua orang telah ditetapkan sebagai tersangka yaitu nahkoda dan pengganti nahkoda saat terjadinya kecelakaan.
"Diyakini ini bentuk kelalaian hingga menjadi penyebab terbaliknya kapal. Saat ini kami sangkakan pada pasal 359 KUHP," lanjut Wahyu.
Tragedi terbaliknya Evelyn Calisca 01 yang baru beroperasi selama dua bulan tersebut menyebabkan 12 orang penumpang ditemukan tewas.
Berita Lainnya
Jasa Raharja serahkan santunan kepada 12 korban kecelakaan Evelyn Calisca
29 April 2023 20:33 WIB
Kembali ditemukan, korban tewas kecelakaan Evelyn Calisca jadi 12 orang
29 April 2023 13:21 WIB
Kronologis lengkap terbaliknya Evelyn Calisca 01 di Inhil, sempat ada pergantian nahkoda
28 April 2023 21:58 WIB
Nahkoda dan 5 ABK Evelyn Calisca 01 diamankan polisi
28 April 2023 20:57 WIB
Korban kecelakaan Evelyn Calisca jadi 12 orang, polisi masih mencari
27 April 2023 19:48 WIB
Kecelakaan Kapal Evelyn Calisca 01 di Inhil, lima orang tewas
27 April 2023 18:24 WIB
Tim SAR gabungan cari sembilan nelayan hilang akibat kapal terbalik di Bontang
25 March 2024 10:58 WIB
Pencarian warga Taiwan yang hilang masih terkendala gelombang tinggi
13 March 2024 15:04 WIB