Jakarta (ANTARA) - Kepala Dinas Pariwisata Kota Denpasar Dezire Mulyani mengatakan Embung Sanur ditargetkan untuk dibuka menjadi objek wisata baru di Bali khususnya Kota Denpasar pada tahun 2023.
"Iya Embung Sanur sudah direncanakan, tapi saya masih menyelidiki sampai seberapa jauh bisa kita jadikan destinasi wisata di Denpasar, karena takutnya sudah kita promosi ternyata tidak bisa masuk," kata dia di Denpasar, Selasa.
Dezire mengungkapkan bahwa menjadikan Embung Sanur sebagai objek wisata sudah dipikirkan, termasuk juga kawasan mangrove G20, namun tak dapat dipungkiri bahwa pihaknya masih harus mengumpulkan informasi dan berkoordinasi.
"Embung Sanur itu sebetulnya memang kita bisa pakai untuk destinasi baru, cuma oleh pihak Balai Wilayah Sungai (BWS) Kementerian PUPR sebagai pelaksana proyeknya itu masih belum bisa dibuka untuk publik karena masih masa pemeliharaan," ujarnya.
Dezire menyebut bahwa pihak BWS hingga saat ini masih melakukan diskusi dengan Kementerian PUPR di pusat, mengingat pihaknya juga berharap Embung Sanur dapat dibuka untuk berwisata namun masa pemeliharaannya masih berlaku hingga Agustus 2023.
Kepada media, Pejabat Pemkot Denpasar itu menjelaskan bahwa Embung Sanur sebelumnya telah diresmikan sebagai tempat penampungan air untuk menghindari banjir.
Kawasan yang terletak di Desa Sanur Kauh, Denpasar Selatan itu, direncanakan Dezire untuk dijadikan objek wisata rekreasi, olahraga, dan berfoto bagi masyarakat maupun wisatawan yang berkunjung ke Kota Denpasar, mengingat hingga kini Sanur masih menjadi kawasan utama wisata di ibu kota Provinsi Bali itu.
Dezire juga menyebut koordinasi harus dilakukan dengan desa setempat, karena apabila target pembukaan Embung Sanur terwujud di 2023 maka harus ada upaya menjaga tata tertib dan kebersihan sekitar.
"Kita juga harus koordinasi dengan desa supaya tidak kumuh, kalau dibuka lalu nanti pedagangnya banyak, lalu jorok kan sayang sekali," kata dia.
Kepala Desa Sanur Kauh I Made Ada yang mendapat informasi tersebut menyambut baik, karena jika kawasan tersebut ditata maka akan terbentuk ruang hijau yang sebelumnya hanya terlihat semak-semak.
"Sebelumnya itu hutan bakau yang sudah banyak mati dan dipakai tambak oleh warga, dan sekarang embung itu untuk penampungan air," kata dia di Denpasar.
Made Ada berharap apabila Embung Sanur dibuka sebagai objek wisata, maka Bumdes dapat masuk dan terlibat, sehingga desa akan terdampak langsung dari kawasan tersebut.
Baca juga: Wapres Ma'ruf Amin imbau pengelola tempat wisata siapkan diri sambut wisatawan
Baca juga: Bupati Kuansing ajak masyarakat liburan di objek wisata lokal
Berita Lainnya
Ricky apresiasi perjuangan tim putri Indonesia capai final Piala Uber 2024
04 May 2024 16:30 WIB
ICC: Ancaman terhadap keputusan Mahkamah bisa dianggap sebagai suatu kejahatan
04 May 2024 16:26 WIB
LPEM UI prediksi ekonomi Indonesia tumbuh 5,15 persen pada kuartal I 2024
04 May 2024 15:41 WIB
Mahasiswa pro-Palestina di Univ. Princeton mulai lakukan aksi mogok makan
04 May 2024 15:34 WIB
Food Station pastikan stok beras aman seiring masuknya masa panen di daerah
04 May 2024 15:28 WIB
Ketua MPR Bambang Soesatyo ingatkan ancaman kemajuan teknologi bagi peradaban
04 May 2024 14:54 WIB
Empat stadion dan lapangan di Bali jadi lokasi latihan di Piala Asia Putri U-17
04 May 2024 14:44 WIB
UNRWA sebut perang di Jalur Gaza sama dengan perang terhadap perempuan
04 May 2024 14:38 WIB