Didominasi remaja, DBD Pekanbaru tembus 755 kasus

id DBD,didominasi, remaja, kasus DBD,Pekanbaru ,tembus, 755 jiwa

Didominasi remaja, DBD Pekanbaru tembus 755 kasus

Ilustrasi-Nyamuk Pembawa Penyakit Demam Berdarah (DBD). (ANTARA/HO)

Pekanbaru (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Diskes) Kota Pekanbaru melaporkan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) tembus di angka 755 jiwa hingga November ini, jumlah ini meningkat dibandingkan tahun lalu yang hanya berkisar 660 kasus.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru, dr. Zaini Rizaldy Saragih mengatakan, peningkatan ini didorong oleh musim pancaroba yang melanda Riau umumnya dan Pekanbaru khususnya, dimana pergantian musim panas ke musim hujan membuat potensi sarang nyamuk Aides Agepty.

"Dari ratusan pasien yang terpapar mayoritas mereka sudah sembuh, dua orang di antaranya meninggal dunia setelah menjalani perawatan," kata dr. Zaini Rizaldy Saragih di Pekanbaru, Kamis.

Dia mengungkap, dari total pasien terjangkit DBD tersebut didominasi oleh remaja dan anak-anak. Bisa dinilai hal ini terjadi penyebaran saat aktifitas di sekolah.

Anak usia sekolah yang banyak beraktifitas di lingkungan, jika tidak terawat bersih mereka rawan terserang DBD dan menyebar ke lingkungan sekitar sebab nyamuk penyebab DBD menggigit saat di pagi hari.

"Dua orang pasien DBD yang meninggal itu anak di bawah usia 16 tahun," ungkapnya.

Ia memperkirakan kasus DBD masih akan meningkat hingga akhir tahun, oleh karena itu masyarakat diminta waspada, dan selalu menerapkan 3 M plus yakni, menguras, menutup dan menimbun bahan berbentuk wadah, serta menggunakan serbuk Abate pada penampungan air.

"Masih akan meningkat DBD-nya, sampai dengan kemarin itu sudah ada 755 kasus," ujarnya.

Dia merinci, untuk kasus tertinggi berada pada Kecamatan Marpoyan Damai 113 kasus. Kecamatan Tuah Madani dengan 96 kasus. Kecamatan Sukajadi 45 kasus, Kecamatan Senapelan 33 Kasus, Pekanbaru Kota 13 kasus, Limapuluh 35 kasus.

Lalu, Kecamatan Sail 15 kasus, Kecamatan Bukit Raya 47 kasus, Kecamatan Payung Sekaki 92 kasus, Kecamatan Bina Widya 60 kasus, Kecamatan Tenayan Raya 81 kasus.

Kemudian Kecamatan Kulim 6 kasus, Kecamatan Rumbai 76 kasus, dan Rumbai Barat 11 kasus, serta Kecamatan Timur 32 kasus.