Polresta Pelalawan Jamin Keamanan Festival Bekudo Bono

id polresta pelalawan, jamin keamanan, festival bekudo bono

Polresta Pelalawan Jamin Keamanan Festival Bekudo Bono

Pekanbaru, (antarariau.com) - Jajaran Polres Pelalawan menyiagakan puluhan personel untuk menjamin keamanan wisatawan pada penyelenggaraan Festival "Bekudo Bono" di Kabupaten Pelalawan, Riau.

"Personel kami kerahkan secukupnya, sebanyak 50 personel termasuk dari Poloir dengan kapalnya juga," kata Kapolres Pelalawan AKBP Aloysius Suprijadi, ketika dihubungi Antara dari Pekanbaru, Senin.

Pemerintah Kabupaten Pelalawan menggelar festival Bekudo Bono mulai tanggal 16 hingga 22 November yang berpusat di Kelurahan Teluk Meranti di tepian Sungai Kampar. Bono merupakan sebutan warga setempat untuk ombak besar di Sungai Kampar yang tercipta karena pertemuan arus sungai dan laut dari muara.

Iven wisata dan olahraga ekstrim itu berisi beragam kegiatan mulai dari lomba memancing, lomba berselancar hingga pagelaran budaya lokal dan bazar.

Alyosius mengatakan, pihak kepolisian mengantisipasi adanya potensi kerawanan tindak kriminal yang bisa menimpa wisatawan dalam penyelenggaraan festival itu. Gangguan keamanan berpotensi terjadi karena sedikitnya ada 5.000 wisatawan yang menghadiri acara tersebut.

Selain itu, kerawanan lain yang bisa terjadi adalah akibat faktor alam karena ombak bono bisa mencapai ketinggian lebih dari 10 meter.

"Gangguan yang mungkin timbul adalah gangguan kejahatan seperti pencurian, penipuan, pemerasan dan lainnya. Belum lagi gangguan yang bisa terjadi karena faktor alam seperti banjir dan kecelakaan seperti warga tenggelam," ujarnya.

Koordinator Lapangan Festival Bekudo Bono, Hisam Setiawan, mengatakan untuk pengamanan dilapangan sudah dibentuk tim terpadu yang terdiri dari Polres Pelalawan, Satpol PP, dan melibatkan warga setempat.

"Dari masyarakat ada sekitar 35 orang yang ikut membantu keamanan," katanya.

Bono merupakan ombak yang tercipta di daerah muara Sungai Kampar karena pertemuan arus dari sungai dan laut. Tinggi gelombang bisa mencapai 10 meter lebih pada bulan ini karena pengaruh bulan purnama.

Selama tiga tahun terakhir, gelombang Bono Sungai Kampar mulai terkenal karena kerap dikunjungi peselancar nasional dan internasional. Fenomena alam itu terbilang langka karena "tidal wave" di sungai itu berdurasi lama hingga sekitar satu jam.

Dalam festival itu, panitia menggelar lomba selancar untuk kalangan profesional dan amatir. Sebanyak enam peselancar lokal dari Bali yang dipastikan berpartisipasi antara lain Marlon Gerber, Varun Tanjung, Endrik Epen, Dedi Satriadin, Iman Setiawan, Zulkarnaen Tayeb, dan Mick Curley.

Sedangkan untuk kalangan amatir, pesertanya mencapai 30 orang yang merupakan warga setempat.