Pekanbaru (ANTARA) - Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Riau melakukan penyekatan, isolasi serta pengawasan keluar masuk sapi ke tujuh kabupaten setempat yang kini sedang terjangkit Lumpy Skin Disease (LSD), sesuai arahan Gubernur Riau.
"Saya sudah bicara dengan Kepala Balai Besar Pelatihan dan Karantina Hewan (BBPKH) pak Cinagara Wisnu Wasesa Putra, agar sapi ini diisolasi sesuai zonasi atau wilayah, saya tidak setuju menyeluruh hanya di setiap wilayah saja agar virusnya tidak menyebar," kata Gubernur Riau Syamsuar di Pekanbaru, Senin.
Syamsuar mengatakan, bahwa penanganan virus LSD pada sapi ini sama seriusnya dengan menangani kasus COVID-19. Sebab penyakit ini juga menular ke sapi lainnya.
"Penyakit sapi ini harus ditangani seperti kita menangani COVID-19, sapi yang terpapar diisolasi, diobati dan ada juga vaksinasinya. Kalau tidak cepat ditangani, bisa merugikan para peternak sapi," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Riau, Herman mengatakan, untuk mencegah penular penyakit LSD pada sapi, sudah menyiapkan konsep penanganan.
"Langkah pertama yang akan dilakukan nantinya adalah masalah penyekatan lokasi yang terdampak LSD ini. Sapi yang ada di lokasi itu akan dilakukan pengawasan secara ketat. Jangan sampai sapinya keluar dari lokasi tersebut," katanya.
Harman menyampaikan, sapi yang terdampak LSD ini sudah diobati. Namun saat ini ada beberapa indikasi sudah ada pemulihan dari para sapi tersebut meskipun vaksinnya belum datang.
"Nah, sapi yang terdampak ini sudah kita obati, ada beberapa indikasi sudah ada pemulihan meskipun vaksinnya belum datang. Insya Allah nanti kalau vaksinnya sudah datang langsung kita laksanakan vaksinasi," tukasnya.
Untuk diketahui, 242 sapi terpapar LSD di 7 kabupaten kota, diantaranya Indragiri Hulu (Inhu) sebanyak 114 ekor sapi, Pelalawan 25 ekor, Kampar 8 ekor, Dumai 20 ekor, Bengkalis 12 ekor, Indragiri Hilir (Inhil) 13 ekor, dan Siak 50 ekor.
Dari jumlah itu, dimana 3 ekor sapi diantaranya mati. Namun tingkat kematian penyakit sangat kecil maksimal 5 persen. Selain mati, terdapat 13 ekor sapi dipotong paksa oleh peternak, karena masyarakat takut mati.
Berita Lainnya
Plt Bupati Meranti minta target peternakan sapi BUMD terlaksana tahun ini
31 January 2024 16:28 WIB
Pemerintah Provinsi Riau dorong pengembangan peternakan sapi di Rokan Hilir
07 July 2023 18:06 WIB
Karyawan BRK Syariah potong lima sapi dan dua kambing kurban
02 July 2023 15:31 WIB
Idul Adha 1444 H, IKMR Bukit Batu sembelih delapan sapi
29 June 2023 12:17 WIB
Dinas Peternakan Riau pastikan daging ilegal yang digali dari TPA membahayakan kesehatan
01 June 2023 18:47 WIB
Prihatin kondisi hewan, pengadilan Brazil putuskan untuk larang ekspor sapi hidup
28 April 2023 10:53 WIB
Daging sapi di Meranti tembus Rp160.000 per kg
28 March 2023 16:02 WIB
Harga daging sapi Pekanbaru tembus Rp140 ribu jelang Ramadan
20 March 2023 5:56 WIB