Erick Thohir berharap Perpres merger Pelindo bisa disahkan pada 1 Oktober

id Berita hari ini, berita riau terbaru, berita riau antara,Erick Thohir

Erick Thohir berharap Perpres merger Pelindo bisa disahkan pada 1 Oktober

Menteri BUMN Erick Thohir. (ANTARA/HO-Kementerian BUMN/am.)

Jakarta (ANTARA) - Menteri BUMN Erick Thohir berharap Presiden RI Joko Widodo dapat menandatangani Peraturan Presiden (Perpres) tentang penggabungan Pelindo pada Jumat ini.

"Hari ini Insya Allah ini spesial buat Pelindo, hari ini adalah hari yang mestinya bapak Presiden RI Joko Widodo menandatangani Perpres penggabungan Pelindo," ujar Erick Thohir saat memberikan kuliah umum terbuka di Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Banten pada Jumat.

Baca juga: Pacu peran BUMN, Erick Thohir sebut Program Makmur untuk sejahterakan petani

Menurut Menteri BUMN, saat ini biaya logistik di Indonesia masih jauh lebih mahal yakni 24 persen dari banyak negara di dunia yang rata-rata biaya logistik hanya sebesar 11 persen.

"Kita harapkan dengan penggabungan Pelindo ini juga sebagai negara kelautan yang besar, kita juga kembali menyeimbangkan pasar kita dengan infrastruktur yang Pelindo miliki dan kita terus berupaya menekan biaya logistik," kata Erick.

Baca juga: Erick Thohir dorong dan fasilitasi pengembangan industri digital secara komprehensif

Erick juga menambahkan bahwa pihaknya baru mengetahui bahwa setelah Pelindo digabungkan, ternyata peti kemas Indonesia terbesar nomor 8 di dunia.

"Jadi kita bisa, cuma mau tidak, kita memastikan transformasi itu kongkrit bukan hanya sekedar wacana. Dan kalau kita gali terus banyak sekali aset-aset yang sangat bermanfaat bagi kita. Bisnis inti di BUMN sekarang harus menjadi kepastian daripada transformasi yang ada di BUMN," kata Erick Thohir.

Baca juga: Menteri BUMN Erick Thohir sebut 46 pesantren sudah dapat Pertashop

Sebelumnya, Pemerintah segera mewujudkan penggabungan atau merger empat BUMN sektor pelabuhan yaitu PT Pelindo I-IV Persero pada 1 Oktober 2021.

Dalam merger ini, PT Pelindo II akan bertindak sebagai surviving entity atau perusahaan penerima penggabungan. Setelah merger, nama perusahaan hasil penggabungan menjadi PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo.

Baca juga: Erick Thohir semangati UMKM Bali agar bersiap diri bangkit pasca-pandemi COVID-19

Penggabungan BUMN sektor pelabuhan dinilai sebagai langkah tepat dan relevan untuk menyesuaikan dengan kemajuan industri yang makin pesat seiring kemajuan teknologi dan informasi. Sebagai perusahaan operator pelabuhan yang memiliki peran besar dalam menjaga rantai distribusi logistik dan berimplikasi pada kemajuan ekonomi negara, diperlukan terobosan melalui integrasi BUMN pelabuhan.

Hingga saat ini, Peraturan Pemerintah tentang Penggabungan BUMN sektor pelabuhan masih dalam proses penerbitan. Kemudian selanjutnya akan berlaku efektif setelah penandatanganan Akta Penggabungan. Rencana integrasi itu juga telah mendapat dukungan penuh dari berbagai kalangan termasuk dari Serikat Pekerja seluruh Pelindo.

Baca juga: Erick Thohir sebut PT KS dapat untung Rp800 miliar setelah 8 tahun merugi