Tim SAR belum hentikan operasi pencarian 25 ABK KM Hentri

id Berita hari ini, berita riau terbaru, berita riau antara, ABK

Tim SAR belum hentikan operasi pencarian 25 ABK KM Hentri

Tim SAR dari Pos SAr Tual bersama seluruh unsur potensi SAR kembali melanjutkan operasi pencarian 25 ABK KM Hentri yang belum diketahui nasibnya setelah kapal penangkap ikan cumi ini terbakar pada 3 September 2021 antara Perairan Maluku Tenggara dan Kabupaten Kepulauan Tanimbar pada 11 September 2021. (ANTARA/Daniel)

Jakarta (ANTARA) - Basarnas Ambon belum menghentikan pencarian 25 ABK kapal pencari cumi KM. Hentri yang terbakar pada 3 September 2021 di antara perairan Kepulauan Tanimbar Kei, Kabupaten Maluku Tenggara dengan perairan Kepulauan Yamdena, Kabupaten Kepulauan Tanimbar.

"Sejak pagi hari tim SAR gabungan telah melakukan operasi SAR di hari ke-7 dengan menggunakan Kapal Negara (KN) SAR 235 Abimanyu," kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Basarnas setempat, Mustari di Ambon, Selasa.

Baca juga: Tim SAR evakuasi 100 penumpang KM Simba 1 yang alami kecelakaan

Menurut dia, operasi SAR hari ke-7 dilanjutkan sesuai data SAR MAPS H.7 dimana pergerakan arus airnya memasuki Perairan Laut Banda.

Pukul 11:15 WIT, KN SAR Abimanyu bertolak dari dermaga LIPI Ambon menuju LKK sesuai SAR MAPS H.7 guna melaksanakan operasi pencarian dan penyisiran pada koordinat 5 45.617 S, 127 14.402 E, 4 14.120 S, 127 18.402 E berjarak kurang lebih 42.55 NM dan menuju 209.50° arah Barat Daya Ambon.

KN SAR Abimanyu membawa 16 kru berlayar menuju lokasi pencarian dalam kondisi cuaca berawan dengan arah angin timur menuju tenggara berkecepatan 4 - 10 knots dan tinggi gelombang rendah 0.50 – 1,25 meter.

Baca juga: Tim SAR Gabungan kembali evakuasi dua jenazah korban kapal tenggelam

"Untuk rencana penutupan operasi SAR hari ke-7 masih belum dilakukan sebab harus ada langkah evaluasi pada sore hari," ujarnya.

KM. Hentri yang merupakan kapal penangkap cumi berlayar dari Pelabuhan Muara Angke Jakarta pada tanggal 15 Agustus 2021 hendak menuju Merauke, Provinsi Papua.

Namun, saat berada di perairan antara Kabupaten Maluku Tenggara dan Kabupaten Kepulauan Tanimbar, kapal dengan POB 32 orang tersebut dilaporkan mengalami musibah kebakaran pada pukul 05:00 WIT dinihari setelah dihantam gelombang setinggi 3 meter pada tanggal 3 September 2021.

Baca juga: Tim SAR masih lakukan pencarian dua bocah tenggelam di Pulau Cinta Kampar

Dua dari 32 ABK dilaporkan meninggal dunia ketika kebakaran, sementara 30 ABK lainnya melompat ke laut dan belakangan baru diketahui ada lima orang yang ditemukan selamat dan dievakuasi ke Pulau Tanimbar Kei, Kabupaten Maluku Tenggara.

Lima ABK yang selamat ini sempat terapung-apung di laut selama dua hari hingga akhirnya ditolong sebuah kapal pencari telur ikan terbang dan dievakuasi ke Pulau Tanimbar Kei, Kabupaten Maluku tanggal 7 September 2021.*