London (ANTARA) - Inggris akan mengirim lagi 1.000 ventilator ke India, kata pemerintah pada Minggu (2/5), guna meningkatkan dukungannya saat sistem kesehatan India berjuang menangani lonjakan tajam kasus COVID-19.
India melaporkan lebih dari 300.000 kasus harian COVID-19 selama 10 hari lebih secara beruntun, sehingga menyebabkan rumah sakit, kamar mayat dan krematorium kewalahan.
Baca juga: Jumlah kematian akibat COVID-19 di India lampaui 200.000 orang
Pemerintah Inggris sebelumnya setuju untuk mengirim 600 perangkat medis, termasuk ventilator dan konsentrator oksigen.
"Dukungan ini akan langsung membantu memenuhi kebutuhan genting di India, terutama oksigen untuk pasien," kata Menteri Luar Negeri Dominic Raab melalui pernyataan. "Kami bermaksud membantu rekan kami India di saat mereka membutuhkan."
Pejabat kesehatan senior Inggris juga telah berbicara kepada mitra mereka di India untuk memberikan arahan.
Negara lain, seperti Amerika Serikat, Jerman dan Pakistan, juga memberikan dukungan saat jumlah infeksi harian COVID-19 di India mencapai 392.488, dengan total kematian lebih dari 215.000.
Dukungan terbaru dari Inggris muncul menjelang percakapan via telepon antara Perdana Menteri Boris Johnson dan Narendra Modi yang dijadwalkan pada Selasa, yang bertujuan untuk meningkatkan hubungan bilateral.
Percakapan itu menggantikan kunjungan Johnson yang direncanakan pada April, namun batal dilakukan karena lonjakan kasus COVID-19.
Pemerintah Modi enggan menerapkan penguncian COVID nasional, akan tetapi hampir 10 negara bagian dan wilayah persatuan India telah mengadopsi berbagai bentuk pembatasan.
Baca juga: Gempa bumi bermagnitudo 6,0 mengguncang India
Baca juga: Kebanjiran korban meninggal COVID-19, India mulai lakukan kremasi massal
Sumber: Reuters
Penerjemah: Asri Mayang Sari
Berita Lainnya
Sejumlah produsen otomotif tarik 206 ribu kendaraan di Korea karena suku cadang rusak
24 April 2024 10:16 WIB
Penyanyi Lyodra bawakan lagu untuk soundtrack film "Ipar Adalah Maut"
24 April 2024 10:05 WIB
Harga emas batangan Antam kembali turun jadi Rp1,320 juta per gram
24 April 2024 10:00 WIB
Nilai tukar rupiah Rabu pagi naik 55 poin menjadi Rp16.165 per dolar AS
24 April 2024 9:52 WIB
4.000 lebih personel gabungan Polri-TNI disiagakan untuk amankan KPU
24 April 2024 9:47 WIB
Presiden Jokowi janjikan mobil listrik untuk praktikum SMK Mamuju
23 April 2024 17:03 WIB
KPK setor Rp2,1 miliar sebagai uang pengganti terpidana Trisna Sutisna
23 April 2024 16:58 WIB
Korsel sebut rezim Korut akan berakhir jika mencoba gunakan senjata nuklir
23 April 2024 16:52 WIB