Jakarta (ANTARA) - Sedikitnya 218 pengantin di Kota Surabaya, Jawa Timur, memanfaatkan layanan pencatatan akta perkawinan secara virtual yang terdapat di laman https://klampid.dispendukcapil.surabaya.go.id.
Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispendukcapil) Kota Surabaya Agus Imam Sonhaji, di Surabaya, Sabtu, mengatakan layanan ini dibuat supaya seluruh proses mulai dari permohonan sampai dengan pencatatan serta pencetakan produknya dapat selesai melalui daring.
Baca juga: Ratusan pasangan "suami-istri ilegal" dinikahkan pada HUT Makassar
"Bahkan, seusai pemberkatan pernikahan, mempelai cukup melakukan zoom meeting dengan petugas untuk validasi data dan melampirkan surat keterangan dari rumah ibadah tersebut," katanya..
Menurut dia, yang paling penting kaidah protokol kesehatan dapat dijaga di masa pandemi COVID-19 dan kebutuhan masyarakat terkait pelayanan seperti ini juga tetap harus berjalan. "Untuk itu kami terus berbenah dan membuat alternatifnya," kata Agus.
Ia menjelaskan program yang dimulai sejak 10 Oktober 2020 ternyata sampai hari ini sudah dimanfaatkan oleh 218 pengantin. Selain itu, ia membeberkan, untuk mekanismenya calon pengantin diwajibkan memiliki akun dari laman https://klampid.dispendukcapil.surabaya.go.id.
Setelah itu, kata dia, calon pengantin dapat mengisi berkas sesuai yang ada pada pedoman di laman di antaranya yakni Kartu Keluarga (KK), KTP, data saksi, surat sehat dan beberapa dokumen pendukung lainnya.
"Nah itu dijadikan dalam satu file pdf. Berikutnya melampirkan foto calon pengantin dengan latar berwarna biru. Kemudian diunggah," katanya.
Setelah diunggah oleh calon pengantin atau pemegang akun itu, petugas akan memproses data tersebut. Lalu setelah berhasil diproses maka pemilik akun akan mendapatkan notifikasi berupa jawaban dari petugas untuk diminta penandatanganan berkas.
"Langkah berikutnya kami akan meminta tanda tangan dari calon pengantin pria dan wanita secara daring. Bisa dilakukan dari gawainya. Lalu saat hari H setelah pemberkatan, kami akan validasi data yang sudah diunggah di awal sambil meminta lampiran surat dari tempat ia pemberkatan," ujarnya.
Namun begitu, kata dia, bagi pengantin yang terlanjur melakukan pemberkatan beberapa waktu lalu, saat validasi melalui zoom meeting dengan petugas dapat dilakukan kapan pun dan dimana pun asal sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan oleh petugas.
"Kita juga tawarkan di H-1 apabila ada calon pengantin yang kesulitan melakukan zoom meeting. Jadi semacam ada gladi resiknya dahulu untuk persiapan sehingga pada saat hari H lancar tanpa terkendala suatu apapun," katanya.
Ia menyebut meskipun nantinya COVID-19 telah hilang dari Kota Pahlawan, akan tetapi program seperti ini tetap akan dilanjutkan. Dari situ, masyarakat dapat memilih pelayanan mana yang sesuai dengan kebutuhan, apakah pelayanan tatap muka atau melalui zoom meeting.
"Apalagi generasi milenial lebih cenderung via daring. Terobosan ini tetap digunakan oleh calon pengantin yang sibuk tidak dapat melakukan tatap muka. Kalau setelah pandemi pelayanan tatap muka juga akan tetap kami lakukan," demikian Agus Imam Sonhaji.
Baca juga: Angka nikah di Aceh tetap tinggi meski di tengah COVID-19
Baca juga: Sebelum menikah, sebaiknya lakukan persiapan kesehatan ini dulu
Pewarta: Abdul Hakim
Berita Lainnya
Atur waktu perjalanan mudik agar anak tidak lelah di jalan
28 March 2024 16:05 WIB
Otoritas AS terus cari 6 orang pekerja yang diduga tewas akibat jembatan ambruk
28 March 2024 16:00 WIB
Bank Indonesia imbau masyarakat menukar rupiah di titik layanan BI dan perbankan
28 March 2024 15:51 WIB
Indonesia undang 44 pemimpin negara untuk hadiri Forum Air Sedunia di Bali
28 March 2024 15:46 WIB
Analis: Rupiah berpeluang menguat terhadap dolas AS seiring imbal hasil SBN kian menarik
28 March 2024 15:38 WIB
KPU pertanyakan AMIN yang baru layangkan keberatan soal Gibran
28 March 2024 15:31 WIB
BOE bakal memproduksi layar 6,1 inci untuk iPhone SE 4
28 March 2024 15:27 WIB
Cinta Laura berusaha untuk tetap produktif selama Ramadhan
28 March 2024 15:17 WIB