Ini lima tempat isolasi pasien OTG COVID-19 di Pekanbaru

id kota pekanbaru, wali kota pekanbaru, corona pekanbaru

Ini lima tempat isolasi pasien OTG COVID-19 di Pekanbaru

Walikota Pekanbaru Firdaus MT. (ANTARA/HO-Pemkot)

Pekanbaru (ANTARA) - Pemerintah Kota Pekanbaru bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau menyediakanlima tempat untuk lokasi isolasi bagi pasien COVID-19 berstatus orang tanpa gejala (OTG).

"Pasien positif COVID-19 berstatus OTG dengan indikasi ringan maupun sedang harus isolasi di tempat-tempat yang disediakan pemerintah," kata Wali Kota Pekanbaru Firdaus MT di Pekanbaru, Senin (19/10).

Firdaus MT mengatakan fasilitas isolasi yang disediakan pemerintah itu bertujuan untuk menjadi lokasi karantina bagi pasien OTG, agar tidak menularkan ke keluarga maupun orang lain.

Ia menjelaskan, lima tempat isolasi dimaksud adalah Rumah Sehat di Rusunawa Rejosari, gedung Bapelkes di Tampan, gedung Diklat di Ronggowarsito, Hotel Grand Suka, dan Hotel Mutiara Merdeka.

"Gedung Bapelkes, gedung Diklat, Grand Suka dan Mutiara Merdeka, ini merupakan tempat isolasi OTG yang disiapkan oleh pemerintah provinsi, sedangkan Rumah Sehat Rusunawa Rejosari serta dua hotel itu disediakan pemerintah kota," lanjut Wako.

Dikatakan dia, selama menjalani isolasi di tempat yang disiapkan, seluruh biaya perawatan dan kebutuhan pasien akan ditanggung oleh pemerintah provinsi maupun pemerintah kota.

"Tidak hanya itu, apabila yang diisolasi adalah kepala keluarganya, maka kebutuhan rumah tangga anggota lainnya akan ditanggung selama kepala keluarga menjalani perawatan," katanya.

Tentunya, lanjut dia, keluarga yang mendapat bantuan berasal dari kurang mampu.

Baca juga: Pasien OTG tolak isolasi tidak mendapat pelayanan sosial enam bulan

"Bantuan yang akan diberi sesuai standar yang ditetapkan pemerintah pusat," kata dia.

Namun demikian, Firdaus MT terus mengimbau warga Pekanbaru agar mematuhi protokol kesehatan dalam menjalankan aktivitas, baik mencari rezeki, maupun ibadah, bersosial dan bermasyarakat.

Dikatakan dia, dengan disiplinnya warga menjalan 4M yang jadi upaya protokol kesehatan, yakni memakai masker, mencuci tangan memakai sabun, menjaga jarak dan menghindari kerumunan, maka sangat membantu pemerintah untuk bersama-sama menghentikan penyebaran wabah COVID-19.

"Kita harus terbiasa dengan pola hidup baru (PHB) menggunakan masker kemanapun beraktivitas, setidaknya melindungi diri sendiri dan keluarga," katanya.

Baca juga: Pekanbaru ubah strategi penanganan COVID-19 dari PSBM ke PHB