Pekanbaru (ANTARA) - Wisatawan yang berkunjung ke objek wisata Tepian Batang Mobau, Desa Pulau Lawas, Kecamatan Bangkinang, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau, menikmati suasana alam di sepanjang aliran Sungai Kampar yang mempesona sebagai wisata keluarga itu mencapai 200 orang/hari.
"Aliran Sungai Kampar yang mempesona sebagai wisata keluarga karena tersedia rumah pohon, kursi santai, rumah sarang burung, dan sarana lainnya yang memicu pengunjung betah berlama-lama menikmati pemandangan asri di kawasan tersebut," kata Adrinuras, pengelola objek wisata Tepian Batang Mobau, di Bangkinang, Kamis.
Menurut Adrinuras, pengunjung diyakini masih betah berlama-lama karena juga disediakan tempat pemandian, sedangkan sarana boat dan jetsky disewakan untuk pengunjung.
Ia mengatakan, khusus sarana boat dengan kapasitas penumpang enam orang disediakan sebanyak tiga unit, dan jetsky baru satu unit, namun bisa disewa secara bergantian, karena pengunjung mendapat kesempatan masing-masing selama 15 menit.
"Bagi pengunjung yang menaiki boat mengelilingi Sungai Kampar itu hanya membayar Rp10 ribu/orang, dan jetsky Rp10 ribu/orang, dan jarak tempuh objek wisata alam ini ke lokasi 60 km lebih dari kota pusat Kota Pekanbaru
dengan menggunakan kendaraan roda dua dan roda empat selama satu jam lebih," katanya.
Adrinuras menyebutkan, untuk pengunjung yang menggunakan roda dua hanya cukup membayar Rp2 ribu sedangkan untuk roda empat cukup membayar Rp5 ribu untuk bisa memasuki Tepian Batang Mobau, objek wisata alam tersebut.
Ia menjelaskan, kawasan objek wisata alam ini dibangun pada lahan seluas satu hektar lebih, kini juga masih membutuhkan peningkatan kualitas sarana dan prasarana di antara pembangunan turap sepanjang 2 km di aliran Sungai Kampar guna mengantisipasi banjir.
"Oleh karena itu, kami berharap Dinas Pekerjaan Umum Kota Bangkinang, bisa memprogramkan pembangunan turap tersebut, disamping pembangunan pelebaran jalan agar bus yang membawa pengunjung bisa masuk ke area ini," katanya.
Adrinuras yang juga Kepala Desa Pulau Lawas itu, mengatakan, pengembangan sarana objek wisata Tepian Batang Mobau Kampar dibutuhkan, sekaligus melengkapi ketersediaan sarana wisata pendukung selain objek wisata Sungai hijau dan objek wisata Stanum kolam renang di Kabupaten Kampar.
Realisasi pengerjaan fisik bangunan kawasan Tepian Batang Mobau mencapai 60 persen, yang dimulai pada awal September 2019 dan secara bertahap akan segera diselesaikan serta melengkapi sejumlah sarana dan prasarana lainnya yang dibutuhkan.
Sementara itu Camat Bangkinang, Irianto Pamungkas mengatakan keberadaan Tepian Batang Mobau ini diharapkan memberikan efek ganda dalam meningkatkan perekonomian masyarakat di Kecamatan Bangkinang dan mendorong pertumbuhan UMKM di sekitar Pulau Lawas.
"Kita juga berharap masyarakat dan pemuda bisa terlibat dalam memajukan objek wisata di Kampung Lawas ini dan diharapkan pengelola objek wisata terkait dapat merekrut banyak tenaga kerja lokal untuk menekan pengangguran," katanya.
Selain itu, katanya berharap, keberadaan objek wisata ini juga memiliki efek ganda terhadap meningkatkan produktivitas UMKM lokal di Pulau Lawas khususnya bergerak di bidang kuliner, panganan dari gorengan, jus, mie rebus, dan bahkan masih banyak lagi.
Baca juga: Siak Kelola Obyek Wisata Religi Raja Kecik
Baca juga: Kuansing Tak Miliki Dana Pengembangan Obyek Wisata
Berita Lainnya
Mensos-Menko Pemberdayaan Masyarakat percepat nol kemiskinan ekstrem di Indonesia
18 December 2024 17:19 WIB
Kemenag berhasil raih anugerah keterbukaan informasi publik
18 December 2024 17:00 WIB
Dokter menekankan pentingnya untuk mewaspadai sakit kepala hebat
18 December 2024 16:37 WIB
Indonesia Masters 2025 jadi panggung turnamen terakhir The Daddies
18 December 2024 16:28 WIB
Menko Pangan: Eselon I Kemenko Pangan harus fokus pada percepatan swasembada pangan
18 December 2024 16:13 WIB
ASEAN, GCC berupaya perkuat hubungan kerja sama kedua kawasan
18 December 2024 15:57 WIB
Pramono Anung terbuka bagi parpol KIM Plus gabung tim transisi pemerintahan
18 December 2024 15:51 WIB
Pertamina berencana akan olah minyak goreng bekas jadi bahan bakar pesawat
18 December 2024 15:12 WIB