Pemerintah harus serius kembangkan industri mobil
Jakarta (ANTARA) - Pengamat ekonomi Hisar Sirait meminta pemerintah untuk serius dalam memperkuat dan mengembangkan industri mobil nasional secara mandiri karena sektor tersebut bukan proyek main-main setelah kendaraan itu diresmikan Presiden Indonesia Joko Widodo.
"Industri mobil nasional bukanlah industri main-main, ini sektor industri yang harus betul-betul memastikan bahwa paling utama adalah harus ada kebijakan nasionalnya. Kedua, perlu ada arah pengembangannya, ketiga harus ada peta jalannya dan keempat harus ada komitmen regulasi dan perundang-undangan di dalamnya," ujar ekonom yang juga menjabat sebagai Rektor Institut Bisnis dan Informatika Kwik Kian Gie tersebut saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Jumat.
Selain itu Hisar juga menambahkan bahwa Indonesia perlu dari China yang berhasil melakukan lompatan jauh dalam mengembangkan dan memperkuat industri mobil China, bahkan sampai mampu menghasilkan mobil listrik secara mandiri.
China bisa berhasil melakukan lompatan jauh dalam pengembangan industri otomotif yang baik, karena pemerintah China memiliki arah atau peta jalan pengembangan industri otomotif China yang bagus, terarah dan terukur. Dengan adanya peta jalan tersebut otomatis akan ada komitmen atau keberpihakan dari semua pihak untuk mengembangkan industri otomotif.
"Kalau cuma sekedar Indonesia sudah mampu menghasilkan mobil tentunya hal itu membuat kita bangga, tetapi apakah nantinya mobil Esemka ini akan menjadi cikal bakal munculnya industri otomotif yang kuat dan handal pada masa depan belum tentu," kata Hisar Sirait.
Selain itu dia juga menilai bahwa peluncuran Esemka ini memang bagus untuk jangka pendek, tapi untuk jangka menengah dan panjang masih terdapat catatan-catatan perbaikan dan peningaktan mengenai industri mobil Indonesia.
Sebelumnya Presiden Joko Widodo mengatakan ingin mendukung pengembangan otomotif nasional, sehingga mau meresmikan pabrik PT Solo Manufaktur Kreasi (Esemka) di Desa Demangan Kecamatan Sambi Boyolali.
Menurut Presiden Jokowi pihaknya mendukung merek lokal atau nasional seperti industri otomotif Esemka di Boyolali ini.
Mobil Esemka kata Jokowi, adalah brand dan principal Indonesia, dan merek sendiri yang sudah dirintis kurang lebih selama 10 tahun lalu oleh para teknisi, anak-anak SMK, dan sejumlah inisiator. Namun yang namanya membuat mobil tidak hanya memproduksi saja, tetapi juga bagaimana cara menjualnya.
Menurut Jokowi sebagai sebuah usaha pertama dalam memulai industri otomotif dengan brand dan principal Indonesia ini, harus diacungi jempol keberanian dari PT Solo Manufajktur Kreasi ini. Tidak mudah dan gampang, masuk pasarnya, tetapi kalau sebagai sebuah bangsa mau menghargai karya sendiri brand dan principal Indonesia ini, mobil esemka akan laku.
Baca juga: Sah, Esemka diluncurkan
"Industri mobil nasional bukanlah industri main-main, ini sektor industri yang harus betul-betul memastikan bahwa paling utama adalah harus ada kebijakan nasionalnya. Kedua, perlu ada arah pengembangannya, ketiga harus ada peta jalannya dan keempat harus ada komitmen regulasi dan perundang-undangan di dalamnya," ujar ekonom yang juga menjabat sebagai Rektor Institut Bisnis dan Informatika Kwik Kian Gie tersebut saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Jumat.
Selain itu Hisar juga menambahkan bahwa Indonesia perlu dari China yang berhasil melakukan lompatan jauh dalam mengembangkan dan memperkuat industri mobil China, bahkan sampai mampu menghasilkan mobil listrik secara mandiri.
China bisa berhasil melakukan lompatan jauh dalam pengembangan industri otomotif yang baik, karena pemerintah China memiliki arah atau peta jalan pengembangan industri otomotif China yang bagus, terarah dan terukur. Dengan adanya peta jalan tersebut otomatis akan ada komitmen atau keberpihakan dari semua pihak untuk mengembangkan industri otomotif.
"Kalau cuma sekedar Indonesia sudah mampu menghasilkan mobil tentunya hal itu membuat kita bangga, tetapi apakah nantinya mobil Esemka ini akan menjadi cikal bakal munculnya industri otomotif yang kuat dan handal pada masa depan belum tentu," kata Hisar Sirait.
Selain itu dia juga menilai bahwa peluncuran Esemka ini memang bagus untuk jangka pendek, tapi untuk jangka menengah dan panjang masih terdapat catatan-catatan perbaikan dan peningaktan mengenai industri mobil Indonesia.
Sebelumnya Presiden Joko Widodo mengatakan ingin mendukung pengembangan otomotif nasional, sehingga mau meresmikan pabrik PT Solo Manufaktur Kreasi (Esemka) di Desa Demangan Kecamatan Sambi Boyolali.
Menurut Presiden Jokowi pihaknya mendukung merek lokal atau nasional seperti industri otomotif Esemka di Boyolali ini.
Mobil Esemka kata Jokowi, adalah brand dan principal Indonesia, dan merek sendiri yang sudah dirintis kurang lebih selama 10 tahun lalu oleh para teknisi, anak-anak SMK, dan sejumlah inisiator. Namun yang namanya membuat mobil tidak hanya memproduksi saja, tetapi juga bagaimana cara menjualnya.
Menurut Jokowi sebagai sebuah usaha pertama dalam memulai industri otomotif dengan brand dan principal Indonesia ini, harus diacungi jempol keberanian dari PT Solo Manufajktur Kreasi ini. Tidak mudah dan gampang, masuk pasarnya, tetapi kalau sebagai sebuah bangsa mau menghargai karya sendiri brand dan principal Indonesia ini, mobil esemka akan laku.
Baca juga: Sah, Esemka diluncurkan