Jakarta (ANTARA) - Bahan bakar campuran biodiesel 30 persen atau B30 terbukti lebih irit sekira tiga liter jika dibanding B20.
Hal itu terbukti dalam rangkaian uji coba yang dilakukan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), BPPT (Badan Penerapan dan Pengkajian Teknologi), Aprobi (Asosiasi Produsen Biofuel), Pertamina, Gaikindo (Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia), BLU Promise dan didukung BPDP (Badan Pengelolaan Dana Perkebunan) Sawit.
Baca juga: Harga BBM dari Minyak Sawit Biodiesel juga Naik, Akibat dari Faktor ini
Salah satu pengemudi, Rohman yang bersuia 45 tahun mengatakan perbedaaan yang terlihat jelas dari uji coba yang dilakukannya adalah dari segi efisieinsi bahan bakar, B30 lebih irit sekitar tiga liter daripada B20.
"Dengan jalan bersamaan antara B20 dan B30 dengan pengisian yang sama full to full, B30 itu lebih irit. ketika pengisian ulang, B30 itu lebih irit tiga liter dibandingkan dengan B20 yang harus mengisi ulang sekitar 30 liter," kata Rohman di Tegal, Jumat.
Pada fase sebelumnya saat pengujian B20, memang bahan bakar bakar yang disandingkan dengan B0 (solar murni) itu memiliki keiiritan sekitar dua liter dibandingkan dengan B0.
"Kalau pada pengujian saat B20 yang dulu kan dibandingkan dengan B0, Lebih boros B0 waktu itu perbandingannya dengan B0 Sekitar 2 liter," katanya.
Baca juga: Setelah sukses pengujian suhu dingin, Biodiesel B30 kini dites jalan 640km
Meski demikian, dia mengatakan kalau masalah efisiensi bahan bakar "tergantung cara bawa seperti apa dan bagaimana cara mengemudinya," kata dia.
Lebih lanjut ia menambahkan, performa kendaraan tidak memiliki perbedaan yang tidak terlalu signifikan jika dibandingkan dengan B20 yang sudah secara resmi dipasarkan.
"Selama pengujian saya sudah hampir lima bulan, saya tidak menemui gangguan dari mesin. Performa kendaraan juga oke tarikannya juga lebih enak meski harus menerjang rute yang naik turun. Perbedaannya ada sedikitlah sama B20," tambahnya.
Uji coba B30 dilakukan menggunakan kendaraan dengan bobot di bawah 3,5 ton seperti Toyota Fortuner, Nissan Terra, Mitsubishi Pajero, dan DFSK SuperCab.
Rute yang ditempuh sepanjang 640 kilo meter dengan rute Lembang – Cileunyi – Panjalu – Majalengka – Kuningan - Ciledug - Tegal - Slawi - Guci - Lembang. Target total jarak tempuh hingga Oktober adalah 50 ribu km.
Uji coba dilakukan diberbagai aspek, seperti start ability hingga road test. Untuk uji jalan dilakukan terhadap 2 jenis kendaraan yakni mobil berat di bawah 3,5 ton yang berisi mobil-mobil ternama bermesin diesel seperti Fortuner, Pajero, Nissan Terra dan DFSK.
Kendaraan beroperasi selama 16 jam dan berlunag setiap harinya, kendaraan berhenti beroperasi dan didiamkan di suhu yang dingin selama enam jam sebelum diberangkatkan kembali seperti biasanya.
Baca juga: Percepat Program Biodiesel Solusi Penurunan Harga Sawit
Pewarta: KR-CHA
Berita Lainnya
Kementerian ESDM setuju total tonase produksi batubara 2024 capai 922 juta ton
19 March 2024 15:46 WIB
Hati-hati untuk memanfaatkan layanan prosedur kecantikan berdiskon
19 March 2024 15:42 WIB
Delegasi Rusia kunjungi Korut di tengah hubungan kedua negara yang semakin erat
19 March 2024 15:33 WIB
Kakanwil Kemenkumham Riau buka workshop di Inhu, ini temanya
19 March 2024 15:16 WIB
Menkominfo telah menurunkan 1.971 berita hoaks di media sosial tentang pemilu
19 March 2024 14:58 WIB
ITS luncurkan purwarupa PLTS struktur apung laut pertama di Indonesia
19 March 2024 14:34 WIB
Desa di Kaltim bertransformasi bangun ketahanan pangan secara berkelanjutan
19 March 2024 14:13 WIB
Pakar: Masyarakat diingatkan tak berbuka puasa dengan merokok
19 March 2024 13:56 WIB