Pekanbaru, 24/6 (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kampar, Riau, mengembangkan program peternakan sapi untuk warga yang dipadukan dengan kelapa sawit di areal perkebunan seluas 14.000 hektar.
"Program integrasi kelapa sawit dan ternak sapi sudah berhasil dikembangkan di Kampar, dan sangat berpotensi untuk menarik investor," kata Bupati Kampar, Burhanuddin Husein, di Pekanbaru, Kamis.
Ia menjelaskan, pemerintah setempat mulai merintis pengembangan program perpaduan ternak dan kebun sawit sejak 2007. Intinya, program tersebut mendayagunakan areal perkebunan sawit untuk dijadikan sebagai lokasi ternak sapi.
"Simbiosis mutualisme sapi-sawit itu diharapkan dapat bermanfaat untuk meningkatkan kesejahteraan warga," ujarnya.
Program tersebut kini melibatkan tiga kelompok petani. Tahap awal integrasi peternakan dan perkebunan itu terdiri dari 165 ekor sapi, yang kini telah berkembang menjadi 215 ekor.
Lokasi ternak sapi-kebun sawit itu telah dilakukan di Desa Batang Batindih, Simpang Petai, Bandur Picak, Kayu Aro serta daerah transmigrasi di Kecamatan Rumbai Jaya.
Menurut dia, luasan kebun sawit di Kampar kini mencapai sekitar 323.000 hektar. Dengan potensi tersebut, lanjutnya, pemerintah berupaya memperluas cakupan program tersebut seluas 600 hektar.
"Kotoran sapi selain dapat jadi pupuk organik juga dapat menjadi bahan bakar biogas. Sedangkan rerumputan yang tumbuh di kebun sawit dapat menjadi sumber pakan sapi begitu juga pelepah sawit jika dirajang menjadi bahan pakan sapi," katanya.