Tembilahan (Antarariau.com) - Dinas Kesehatan Kabupaten Indragiri Hilir, Riau menargetkan bebas pasung bagi orang dalam gangguan jiwa (ODGD) pada 2017.
Di Riau, baru Indragiri Hilir hil yang miliki program bebas pasung, kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kabupaten Inhil Saut Pakpahan di Tembilahan melalui telepon, Sabtu.
Saut sudah membuat tim khusus program bebas pasung guna memberikan pengobatan yang layak dan benar bagi ODGJ serta membebaskan mereka dari pasung.
Tim selain menunggu laporan masyarakat juga akan jemput bola jika ditemukan ada ODGJ yang dipasung.
"Mereka bertugas mencari ODGJ hingga ke pulau-pulau," tuturnya.
Menurut Saut, selama ini budaya dan kepercayaan lokal membuat setiap warga yang sedang dalam ODGJ dipasung.
Karena dikhawatirkan akan mengganggu bahkan membahayakan nyawa orang lain, katanya.
Ada kepercayaan setempat yang tertanam bahwa ODGJ itu terjadi akibat mistis dan guna-guna sehingga pengobatannya juga secara tradisional bukan medis, katanya.
Ia mengatakan tim harus mampu mengubah pardigma berfikir ini untuk mengizinkan ODGJ diobati secara medis.
"Makanya perlahan kami jemput bola mendatangi pihak keluarga untuk memberi izin ODGJ diobati bahkan dirujuk jika perlu ke Rumah Sakit Jiwa Tampan, Pekanbaru," tuturnya.
Ia menambahkan upaya program bebas pasung di Inhil sudah jalan sejak 2014 hingga kini dan tiap tahun selalu ada yang dibebaskan dari pasung.
"Kami optimistis 2017 ini Inhil bebas pasung," tambahnya.
2017, Dinkes Inhil Targetkan Daerah Tersebut Bebas Pasung
