NOAA 18 Deteksi 66 Titik Panas Sumatera

id noaa 18, deteksi 66, titik panas sumatera

NOAA 18 Deteksi 66 Titik Panas Sumatera

Pekanbaru, (Antarariau.com) - Satelit NOAA 18 milik Amerika Serikat yang dioperasikan Singapura mendeteksi 66 titik panas (hotspot) di Pulau Sumatera, dan lima di antaranya berada di Provinsi Riau.

Pusat Data dan Informasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau lewat surat elektronik yang diterima Antara, Kamis malam, mencatat lima titik panas di Riau itu terbanyak berada di Kabupaten Indragiri Hilir, yakni empat titik dan satu berada di Kabuaten Kampar.

Menurut dia, hal itu merupakan hasil rekaman satelit NOAA 18 pada pukul 17.00 WIB. Sementara itu, satelit lainnya yang menjadi rujukan Satuan Tugas Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan penyebab bencana kabut asap Riau, yakni Terra dan Aqua pada waktu yang sama tidak mendeteksi kemunculan "hotspot".

Kepala BPBD Riau Said Saqlul Amri dalam surat elektronik tersebut menuliskan empat titik panas di Indragiri Hilir itu berada di empat wilayah kecamatan.

Satu di antaranya, menurut dia, berada di Kecamatan Gaung Anak Serka, tepatnya di Desa Rambaian, dan satu berada di desa Lahang Hulu, Kecamatan Gaung.

Kemudian "hotspot" juga berada di Desa Kuala Selat, Kecamatan Kateman dan satu di Desa Gembaran, Kecamatan Teluk Belengkong, Kabupaten Indragiri Hilir.

Satu titik panas lainnya, kata Saqlul, berada di Desa Kasukan, Kecamatan Tapung Hulu, Kampar.

Hasil pantauan, meski minim titik panas yang diindikasi merupakan peristiwa kebakaran hutan dan lahan, sebagian wilayah di Riau masih diselimuti kabut asap kiriman dari provinsi tetangga.

Di Pekanbaru terpantau asap tipis masih mencemari udara meski telah berkurang jika dibandingkan dengan keadaan beberapa hari sebelumnya. Ketika itu jarak pandang maksimum (fisibilitas) sempat berada di bawah 1.000 meter.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru menyatakan kabut asap yang mencemari udara di sebagian besar wilayah Pekanbaru merupakan kiriman dari provinsi tetangga.

Analis BMKG Stasiun Pekanbaru Bibin Sulianto mengatakan bahwa sebagian wilayah Riau, termasuk Pekanbaru, dalam beberapa hari terakhir memang telah sering dilanda hujan dengan intensitas ringan-sedang yang berpotensi menguranggi cemaran asap.

"Peluang hujan masih tetap ada untuk beberapa wilayah kabupaten/kota di Riau, termasuk Pekanbaru," katanya.