Hasil survei, warga Pekanbaru yakin Agung-Markarius mampu atasi masalah kota

id Agung Nugroho,Markurius

Hasil survei, warga Pekanbaru yakin Agung-Markarius mampu atasi masalah kota

Pemaparan hasil survei opini publik terkait kepemimpinan Agung Nugroho-Markurius (ANTARA/dok)

Pekanbaru (ANTARA) - Hasil survei opini publik menunjukkan mayoritas warga Kota Pekanbaru menaruh harapan besar terhadap kepemimpinan Wali Kota Agung Nugroho dan Wakil Wali Kota Markarius Anwar dalam menyelesaikan berbagai persoalan di ibu kota Provinsi Riau itu.

Sebanyak 78,05 persen responden menyatakan yakin duet kepala daerah hasil Pilwako 2024 itu mampu mengatasi persoalan seperti banjir, jalan rusak, dan pengelolaan sampah.

Survei dilakukan pada 6-20 Maret 2025 terhadap 410 responden yang tersebar di 15 kecamatan, dengan margin of error lima persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.

“Responden terbanyak menilai permasalahan banjir menjadi pekerjaan rumah paling mendesak untuk diselesaikan, disusul jalan rusak, sampah, parkir, gepeng, dan pedagang kaki lima,” kata Kepala Litbang RiauOnline Dr A Syukri, dalam pemaparan hasil survei di Pekanbaru, Kamis.

Meskipun dilaksanakan oleh Litbang media lokal, survei ini juga menunjukkan keyakinan datang dari berbagai kalangan, termasuk pemilih kandidat lain pada Pilkada lalu.

Bahkan 58,33 persen pemilih pasangan Muflihun-Ade dan 53,12 persen pemilih Edi Natar-Dastrayani juga menyatakan optimistis terhadap kinerja Agung-Markarius.

Survei tersebut mencatat banjir masih menjadi persoalan utama warga, dengan 48,78 persen responden menilai penyebab utamanya adalah kebiasaan buang sampah sembarangan ke parit atau sungai. Sebanyak 39,76 persen menyebut jalan tanpa drainase sebagai penyebab lainnya.

Meski penurunan tarif parkir mendapat apresiasi dari 90 persen responden, namun 72,44 persen di antaranya mengaku masih mengalami pungutan parkir tidak sesuai ketentuan.

Sementara itu, sebanyak 60,73 persen warga merasa terganggu oleh keberadaan pedagang kaki lima yang berjualan di badan jalan dan trotoar, serta 45,37 persen menyatakan keberadaan gelandangan dan pengemis sudah cukup mengganggu kenyamanan ruang publik.

Wakil Kepala Litbang RiauOnline, M Zainuddin, mengatakan hasil survei ini menunjukkan tingginya ekspektasi publik terhadap realisasi program-program kepala daerah baru.

“Ini menjadi cermin bahwa masyarakat menunggu aksi nyata, terutama dalam menyelesaikan masalah klasik seperti banjir dan pengelolaan sampah,” tambahnya.