Resmi gabung BRICS, Prabowo sebut Indonesia tetap proses aksesi ke OECD

id Berita hari ini, berita riau terbaru, berita riau antara, Prabowo

Resmi gabung BRICS, Prabowo sebut Indonesia tetap proses aksesi ke OECD

Presiden Prabowo Subianto (tengah) didampingi Menko Perekonomian Airlangga Hartarto (kiri) dan Ketua DEN Luhut Binsar Pandjaitan (kanan) mengumumkan peraturan pemerintah terkait devisa hasil ekspor sumber daya alam (DHE SDA) di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (17/2/2025). Presiden Prabowo Subianto menerbitkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 8 Tahun 2025 yang mewajibkan seluruh eksportir menyimpan dana DHE SDA di bank-bank dalam negeri untuk memperkuat dan memperbesar dampak dari perolehan devisa itu. (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/nym.)

Jakarta (ANTARA) - Presiden RI Prabowo Subianto menyatakan bahwa Indonesia akan terus melanjutkan proses aksesi untuk menjadi anggota Organisasi Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan atau Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) setelah resmi menjadi anggota penuh aliansi BRICS.

Prabowo mengatakan bahwa saat ini transisi keanggotaan penuh Indonesia dalam aliansi BRICS sedang berjalan, di mana organisasi itu terdiri atas sembilan negara anggota, yakni Brasil, Rusia, India, China, Afrika Selatan, Mesir, Etiopia, Iran,_ dan Uni Emirat Arab.

"Juga ada kebijakan internasional kita, yaitu bahwa Indonesia bergabung ke BRICS, sudah dinyatakan bahwa kita diterima di BRICS, ya. Ini sedang prosesnya, transisinya sedang berjalan," kata Prabowo saat mengumumkan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2025 dan kebijakan ekonomi lainnya di Istana Merdeka, Jakarta, Senin.

Menurut Presiden, aksesi keanggotaan Indonesia untuk bergabung dalam OECD terus dijalankan sebagai upaya bahwa Indonesia tidak memihak kelompok mana pun atau nonblok.

Presiden juga berkomitmen agar Indonesia menyelesaikan Perjanjian Kerja Sama Ekonomi Komprehensif atau Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) dengan berbagai negara agar tarif bea masuk perdagangan dapat dihapuskan atau diturunkan.

"Kita juga menjalankan terus pendaftaran kita ke OECD, yang terakhir kita juga ingin secepatnya menyelesaikan kerja sama Indonesia kita Indonesia-Uni Eropa, CEPA juga," kata Prabowo.

Pada kesempatan sebelumnya di World Governments Summit 2025, Presiden Prabowo kembali menegaskan keinginan Indonesia untuk bergabung sebagai anggota penuh OECD dan forum-forum kerja sama ekonomi lainnya, seperti CPTPP dan Forum Indo-Pasifik.

Forum-forum kerja sama itu diyakini mengedepankan semangat untuk berdialog dengan setara dan menghindari berbagai permusuhan.

Bagi Presiden Prabowo, sikap Indonesia itu merupakan cerminan politik bebas aktif Indonesia yang tidak berpihak kepada satu kelompok kuat tertentu, termasuk kelompok-kelompok yang dipimpin Amerika Serikat ataupun China.

Baca juga: BPS: Ekspor Indonesia ke negara BRICS capai 84,37 miliar dolar AS pada 2024

Baca juga: Wakil Ketua Komisi I RI apresiasi Indonesia jadi anggota penuh BRICS