Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan menyebut kelapa, kakao dan kopi menjadi tanaman yang perlu dikembangkan karena memiliki nilai ekonomi yang tinggi.
"Program kita kan swasembada pangan, tidak hanya beras, beras wajib. Tetapi kita akan mengembangkan juga karena ini nilainya tinggi sekali, yaitu tanaman kelapa," ujar Zulkifli di Kantor Kementerian Pertanian, Jakarta, Rabu.
Zulkifli mengatakan kelapa memiliki nilai ekspor hingga 2 miliar dolar AS pada tahun lalu. Menurutnya, potensi ekspor kelapa ini sangat besar lantaran terjadi perubahan kebiasaan konsumen di negara China dan Eropa.
Lebih lanjut, kata Zulkifli, konsumen China dan Eropa kini memilih mengkonsumsi susu yang berbahan dasar nabati dan tidak lagi hewani.
"Minum susu sebagian besar dari kelapa, sekarang. Jadi kelapa akan laku sekali, jadi kalau tanam kelapa, kalau bisa yang 4 meter sudah buah, jangan sampai 15 meter baru buah," ucapnya.
Zulkifli juga merekomendasikan kakao dan kopi untuk dikembangkan, karena memiliki nilai tukar yang tidak kalah tinggi.
Selain itu, ia meminta agar tanaman unggulan dari tiap daerah dikembangkan agar meningkatkan nilai tukar petani.
"Kalau di Sumatera terkenal ada lada putih, lada hitam. Kalau di Jawa karena sudah memiliki keterampilan tinggi bisa mengembangkan tanaman multikultura, seperti cabai, bawang, bawang putih, bawang merah dan lain-lain," katanya.
Sebelumnya, Zulkifli mengatakan kakao atau cokelat dan kopi akan masuk dalam komoditas pokok swasembada pangan.
Zulkifli menyampaikan awalnya komoditas yang diunggulkan pada program swasembada pangan adalah beras, jagung dan tebu untuk kebutuhan gula.
"Kita sekarang tambah lagi, cokelat karena itu unggulan kita, kopi," ujar Zulkifli.
Menurut Zulkifli, saat ini Indonesia masih melakukan impor terhadap kakao. Oleh karena itu, komoditas ini masuk dalam program swasembada pangan,
Pemerintah memfokuskan beras dan jagung sebagai komoditas utama swasembada pangan. Setelah beras berhasil, akan dilanjutkan dengan jagung.
Namun hal tersebut akan dilaksanakan satu per satu, agar target swasembada pangan dalam waktu 4 tahun bisa terwujud.
Baca juga: Menko Pangan Zulkifli Hasan pastikan tak ada impor beras baru hingga akhir 2024
Baca juga: Menko Zulkifli sebut bibit padi unggul mampu tingkatkan produksi beras
Berita Lainnya
Bakamla RI bantu kapal Malaysia yang alami rusak kemudi di Laut Natuna Utara
21 November 2024 13:10 WIB
Kakanwil Kemenkumham Riau pantau hari pertama Tahapan SKB CPNS 2024
21 November 2024 12:31 WIB
Prudential Indonesia berdayakan perempuan untuk lebih cerdas kelola keuangan
21 November 2024 12:15 WIB
Simak lagi warta soal risiko pencernaan bayi prematur, lagu baru Rose BLACKPINK
21 November 2024 11:57 WIB
Kemendagri adakan rakornas dukcapil untuk perkuat infrastruktur publik digital
21 November 2024 11:42 WIB
Kedatangan Presiden Prabowo Subianto di Inggris disambut suhu dingin minus 1 derajat
21 November 2024 11:31 WIB
Di Electricity Connect 2024, PLN galang kolaborasi global wujudkan transisi energi di Indonesia
21 November 2024 11:16 WIB
Palestina kecam veto Amerika Serikat atas resolusi gencatan senjata Gaza di PBB
21 November 2024 10:57 WIB