Pekanbaru (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Riau sudah melakukan penyemaian garam di langit Riau sebanyak 6.400 kg melalui Operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) atau program hujan buatan, untuk mencegah kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Hujan buatan tersebut sudah berjalan selama dua periode di Riau dan saat ini sudah memasuki periode kedua setelah periode TMC pertama digelar saat kedatangan Presiden Joko Widodo pada 1 Juni 2024, peringatan Hari jadi Pancasila, di Dumai.
"Kini TMC masih jalan, dan saat ini sudah masuk periode kedua, kalau periode pertama waktu kunjungan Pak Presiden Joko Widodo ke Riau pada 1 Juni 2024 itu," kata Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau, M Edy Afrizal, Sabtu kemarin.
Menurut Edy, untuk TMC periode kedua ini dijadwalkan masih akan berlangsung hingga 1 Juli 2024 sebagai upaya pencegahan kebakaran di kabupaten dan kota se-Riau.
TMC sudah disemai sebanyak 6.400 Kg, namun kini masih ada stok garam untuk disemai lagi sebanyak 8.000 Kg.
"TMC akan terus dilakukan kendati di Riau kini nihil karhutla. Kebakaran terakhir di Kecamatan Sungai Apit, Kabupaten Siak kemarin. Tapi sudah padam, karena kemarin tinggal pendingin dan ditambah lagi hujan Jumat (21/6/2024) malam," katanya.
Prakiraan Cuaca Riau Hari ini Sabtu (22/6), hujan diperkirakan terjadi di sebagian besar wilayah Riau.
Berdasarkan info cuaca yang disiarkan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) stasiun Pekanbaru, pada malam hingga dini hari udara berkabut awan.
Sementara itu terdeteksi 11 titik panas di wilayah Sumatera, yaitu Sumatera Selatan 8, Jambi 1 titik, Lampung 2 titik sedangkan Riau nihil titik panas.
Dari data ISPU Kementrian Lingkungan Hiudp dan Kehutanan kualitas udara di Kota Pekanbaru, berada di level hijau atau baik Sabtu (22/6).