Pekanbaru (ANTARA) - Sebuah sekolah swasta Pekanbaru diduga lalai mengawasi murid-murid sekolah dasar saat acara perpisahan atau Graduation di Hall Sekolah pada, Rabu (14/6) lalu.
Kuasa hukum wali murid Mirwansyah dan Eva Susanti di Pekanbaru, Rabu, menjelaskan kelalaian tersebut terjadi saat adanya ring basket dan bola saat acara Graduation di Hall sekolah.
"Anak klien saya, Edrick (12) yang saat itu diundang pihak sekolah ikut acara perpisahan. Saat istirahat, Edrick terpengaruh hingga bermain basket dan berlari bersama kawan-kawannya," terangnya.
Lanjutnya, Edrick tanpa sengaja terjatuh dan mukanya terbentur dinding di dekat tiang basket yang mengakibatkan gigi patah serta mengalami luka pada kepala, siku dan lutut.
Dikatakan Mirwansyah, pihak sekolah diduga seolah-olah lepas tangan dan tidak memberikan pertolongan kepada Edrick saat insiden berdarah itu.
"Pihak sekolah malah membiarkan Edrick ke UKS sendiri. Harusnya mereka mengawasi anak-anak agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan," terangnya.
Bahkan saat gelar perkara di Mapolda Riau, Selasa (5/12) lalu tidak ditemukan pihak guru atau wali murid yang mendampingi anak-anak.
Dari rekaman dua CCTV, pihaknya tidak melihat keberadaan wali murid saat kejadian. Menurutnya, hal itu pertanda anak-anak tidak diawasi hingga terjadinya kecelakaan tersebut.
"Saat protap gelar perkara, protapnya tidak boleh main. Tapi kenapa ada ring basket dan ada bola basket," tambahnya.
Mirwansyah dan Eva Susanti meminta kepada Kapolda Riau, Irjen Pol Mohammad Iqbal dan Kapolres Kombes Jefri RP Siagian serta Kasatreskrim Kompol Bery untuk menindaklanjuti kasus ini.
Mirwansyah mengaku juga telah berkoordinasi dengan Dosen Unri sekaligus ahli pidana untuk mengusut dugaan kelalaian ini.
"Kami sudah berkoordinasi dengan doktor ahli pidana dan diskusi serta siap memberikan kesaksian ahli jika pihak Polresta kebingungan mengatasi masalah ini," pungkasnya.
Saat dikonfirmasi, Kasatreskrim Polresta Pekanbaru Kompol Bery Juana Putra menyebutkan bahwa dirinya masih menunggu hasil gelar perkara di Polda Riau.
"Gelar perkara sudah kita lakukan di Polda Riau tanggal 5 Desember kemarin. Kita masih menunggu hasilnya," ujar Kompol Bery.
Terkait apakah kasusnya bisa ditingkatkan dari Penyelidikan ke Penyidikan, Kompol Bery mengaku semua itu tergantung hasil dari gelar perkara di Polda Riau.
"Itu tadi, kita tunggu apa hasil gelar perkara di Polda Riau. Biasanya 14 hari kerja. Untuk saksi sudah diperiksa dari pihak sekolah," tutup Bery.
Berita Lainnya
Penjabat Wali Kota Pekanbaru terjaring OTT KPK dibawa ke Polresta
02 December 2024 22:45 WIB
Satsamapta Polresta Pekanbaru ajak pengemudi ojek online dukung pilkada tertib
13 November 2024 15:45 WIB
Satlantas Polresta Pekanbaru ajak warga wujudkan pilkada yang bersahabat
13 November 2024 15:17 WIB
Polsek Sukajadi ajak warga hindari konflik sosial politik
13 November 2024 15:08 WIB
Bhabinkamtibmas Rumbai edukasi warga wujudkan pilkada yang kondusif
12 November 2024 12:15 WIB
Polsek Senapelan ajak jemaah masjid dukung pilkada damai
12 November 2024 11:48 WIB
Kapolsek Binawidya silaturahmi Kamtibmas dengan ibu-ibu majelis taklim
12 November 2024 11:17 WIB
Polsek Kawasan Pelabuhan Pekanbaru beri pembinaan buruh dan ABK jelang pilkada
12 November 2024 11:02 WIB