Tampak bagian dasar bangunan itu dijadikan tempat parkir dan pembuangan sampah. Terlihat tumbuhan yang mulai mengisi lantai dua bangunan bercampur dengan sampah plastik yang sengaja dibuang di lantai dua.
Bahkan kaum tanpa rumah sudah menempati bangunan itu untuk dijadikan tempat tinggal.
Perlu diketahui Pasar Cik Puan adalah bekas terminal angkutan umum dan bus Antar Kota Antara Provinsi (AKAP) dan Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP).
Setelah terminal dipindah ke Bandar Serai Payung Sekaki, lahan yang luasnya 29.000 meter persegi itu kini hanya di huni pedagang kaki lima. Ada sekitar 1.100 pedagang yang kini berjualan di lokasi tersebut.
Uniknya kepemilikan aset Pasar Cik Puan itu ada dua yakni masing-masing tercatat di Provinsi Riau seluas 22.000 meter persegi dan Pemko Pekanbaru 7.000 meter persegi.
Sejak era Wali Kota Pekanbaru Herman Abdullah, maka sebahagian terminal itu dibangun pasar bertingkat lewat dana ABPD Pekanbaru. Belum selesai pembangunan, masa kepemimpinan pun berganti, akhirnya bangunan mangkrak hingga sekarang.
Ada wacana pada 2020 Pemprov Riau akan mengambil alih aset milik Pemkot Pekanbaru itu namun hingga kini tak ada kejelasannya.
Kini kondisinya mirip sisa-sisa bangunan bersejarah yang berada di pusat Ibu Kota Provinsi Riau. Selamat berkunjung ke situs bersejarah.
