Jakarta (ANTARA) - Pakar jantung Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita Dr. dr. Dicky Armein Hanafy, Sp.JP (K) FIHA, FAsCC mengatakan bepergian ke alam terbuka bisa membersihkan paru dari polutan yang berdampak buruk untuk tubuh, termasuk jantung.
"Lebih baik begitu (pergi ke alam) sehingga bisa membersihkan paru-paru dari polutan-polutan, sebisa mungkin hirup udara yang bersih," kata Dicky dalam konferensi pers “Satu Dekade InaHRS: An Overview and Outlook” di Jakarta, Selasa.
Dicky yang menjabat sebagai penasihat Indonesian Heart Rhythm Society (InaHRS) atau Perhimpunan Aritmia Indonesia (PERITMI) itu lalu merekomendasikan orang-orang mengenakan masker dan mungkin mempertimbangkan masker khusus seperti N95 kala berada di luar ruangan, berbeda dengan anjuran saat pandemi COVID-19.
Polusi udara, sambung Dicky, pada dasarnya tidak hanya mengganggu jantung, tetapi, seluruh organ di dalam tubuh seperti kesehatan pernapasan, mata, maupun pembuluh darah. Racun-racun polusi yang masuk ke dalam darah dapat memengaruhi integritas dinding pembuluh darah bukan hanya di jantung, tetapi, juga di otak sehingga apabila integritasnya terganggu, maka aliran darah juga terganggu.
Jika integritas dinding pembuluh darah terganggu, maka dapat menyebabkan terjadi aterosklerosis atau penyempitan pembuluh darah dini, terjadi kerusakan organ pada lokasi pembuluh darahnya berada. Apabila penyempitan pembuluh darah tejradi di otak, maka memudahkan terjadinya demensia, stroke, aterosklerosis di otak.
"Kalau di jantung bisa serangan jantung, perubahan otot jantung, terjadi aritmia (gangguan irama jantung yang dapat berakibat fatal yaitu terjadinya kematian jantung mendadak, stroke, gagal jantung, maupun pingsan)," kata Dicky.
Dicky lalu menyoroti fakta bahwa sebagian pasien yang mengalami serangan jantung saat ini terutama di Jakarta berusia lebih muda. Menurut dia, selain gaya hidup seperti kebiasaan merokok, polusi menjadi salah satu penyebabnya.
"Ini menurut saya cukup menyedihkan. Dari banyak penelitian, polusi juga bisa menjadi faktor risiko terjadinya perubahan pembuluh darah jantung yang lebih dini," ujar Dicky.
Berbicara rekomendasi untuk masyarakat demi mengurangi dampak polusi bagi kesehatan, Dicky mengatakan konsumsi makanan mengandung antioksidan bisa menjadi pertimbangan dan mengenakan masker khususnya saat berada di luar ruangan.
"Kita bisa pertimbangkan antioksidan sehingga apa yang masuk termasuk polutan itu bisa diperbaiki dengan antioksidan. Pakai masker di luar ruangan," kata Dicky memberikan saran.
Baca juga: Jalan kaki jedi olahraga paling aman bagi orang usai operasi jantung
Baca juga: Waspadai enam penyebab risiko penyakit serangan jantung di usia muda
Berita Lainnya
Peduli pelaku UMKM di daerah, pemerintah daerah bersama OJK Riau dan BRK Syariah gelar Business Matching serta Literasi Keuangan
17 May 2024 10:11 WIB
Aktivitas naik, Badan Geologi Kemen ESDM perluas jarak bahaya Gunung Slamet
17 May 2024 10:07 WIB
Nilai tukar rupiah melemah dipengaruhi sentimen suku bunga kebijakan AS
17 May 2024 10:02 WIB
PTPN Group raih penghargaan BUMN Entrepreneurial Marketing Award kategori The Most Promising Company in Strategic Marketing
17 May 2024 9:58 WIB
Dewi Sandra berikan dukungan untuk Palestina di forum Brave Beauty Summit Qatar
16 May 2024 17:09 WIB
Gunung Ibu di Pulau Halmahera, Maluku Utara kini berstatus awas
16 May 2024 16:57 WIB
Komang Ayu tuntaskan rubber game dan berhak maju ke perempat final Thailand Open
16 May 2024 16:53 WIB
BRK Syariah bahas sinergi dan optimalisasi keuangan melalui sukuk negara
16 May 2024 16:44 WIB