Petenis Inggris Raducanu terkadang berharap tidak pernah juarai US Open

id Berita hari ini, berita riau terbaru, berita riau antara, petenis Inggris

Petenis Inggris Raducanu terkadang berharap tidak pernah juarai US Open

Arsip foto - Petenis Inggris Emma Raducanu bereaksi selama pertandingan babak 32 besar Stuttgart Open melawan petenis Latvia Jelena Ostapenko di Porsche Arena, Stuttgart, Jerman, Selasa (18/4/2023). (ANTARA/REUTERS/Angelika Warmuth)

Jakarta (ANTARA) - Bintang tenis yang tengah mengalami cedera Emma Raducanu terkadang berharap kemenangan mengejutkannya di US Open 2021 tidak pernah terjadi, sementara dia berjuang untuk memenuhi tuntutan fisik dan mental yang dibebankan kepadanya.

Petenis Inggris kelahiran Kanada itu baru berusia 18 tahun ketika dia merebut gelar Grand Slam di New York tanpa kehilangan satu set pun sebagai petenis kualifikasi.

Namun, Raducanu gagal mencapai level itu lagi karena cedera dan serangkaian drama pergantian pelatih selama dua tahun terakhir.

Petenis peringkat 128 dunia itu akan absen di Wimbledon bulan depan karena pemulihan operasi pergelangan kaki dan tangan kanan.

"Saat itu di lapangan, ketika saya merayakan (kemenangan US Open), saya seperti, saya benar-benar akan menukar perjuangan apa pun di dunia untuk momen ini," kata Raducanu, disiarkan AFP, Senin.

"Apa pun bisa datang dengan cara saya, saya akan menerimanya untuk apa yang saya miliki sekarang karena ini adalah hal terbaik di dunia. Saya berjanji pada diri saya sendiri, di lapangan hari itu."

"Sejak itu saya mengalami banyak kemunduran, satu demi satu. Saya ulet, toleransi saya tinggi, tapi itu tidak mudah. Dan terkadang saya berpikir 'Saya berharap tidak pernah memenangi US Open, saya berharap itu tidak terjadi'."

"Lalu saya seperti, 'ingat perasaan itu, ingat janji itu', karena itu benar-benar murni."

Kemenangan menakjubkan Raducanu membuatnya menjadi salah satu olahragawan wanita paling laris di dunia hampir dalam semalam.

Petenis berusia 20 tahun itu memiliki Nike, Porsche, Vodafone, dan Dior di antara deretan sponsornya.

Namun, Raducanu mengatakan dia harus tumbuh dengan cepat di WTA Tour agar tidak digunakan sebagai "celengan".

"Turnya benar-benar brutal," kata Raducanu.

"Apa yang saya sadari dalam dua tahun terakhir, tur dan semua yang menyertainya, itu bukan tempat yang bagus, penuh kepercayaan, dan aman."

"Anda harus waspada karena ada banyak hiu di luar sana. Saya pikir orang-orang di industri ini, terutama saya karena saya berusia 19 tahun, sekarang 20 tahun, mereka melihat saya sebagai celengan," ujar Raducanu.

"Saya telah belajar, pertahankan lingkaran Anda sekecil mungkin."

Baca juga: Aldila Sutjiadi berhasil melaju ke semifinal ganda campuran French Open

Baca juga: Taylor Fritz bungkam penonton, akhiri harapan Prancis di Roland Garros