Jakarta (ANTARA) - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyiapkan menara kembar atau twin tower untuk mendukung Pusat Kota (City Center) baru di kawasan Monas, Jakarta, seiring rencana pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) ke Nusantara, Kalimantan Timur.
"Kami punya cita-cita besar bahwa ketika IKN akan berdiri, tentu aset BUMN (di Jakarta) juga harus tetap kami tingkatkan nilainya. Seperti gedung ini (Kantor Kementerian BUMN), setelah pindah ke IKN Nusantara, bisa saja nanti dirobohkan menjadi komplek baru yang disesuaikan dengan rencana DKI Jakarta," kata Erick Thohir dalam acara Peresmian Menara Danareksa di Jakarta, Jumat.
Erick Thohir memahami kebutuhan Pemerintah DKI Jakarta dalam mempersiapkan kawasan Monas sebagai sebuah City Center baru.
Oleh karena itu, ia mengatakan memberikan dukungan bagi pembangunan Pusat Kota baru itu dengan meningkatkan nilai aset - aset BUMN yang ada di sekitar Monas.
Tiga aset BUMN bernilai tinggi berada di selatan Monas, yaitu Gedung Kementerian BUMN, dan Gedung Menara Danareksa yang baru direnovasi dan diresmikan. Ada juga BSI Tower yang sedang dalam proses renovasi.
Erick telah meminta Danareksa untuk mendorong konsolidasi aset-aset BUMN yang ada di sekitar Monas agar mempersiapkan Property Fund, termasuk aset milik Pertamina.
"Danareksa akan mencari skemanya, di mana secara kepemilikan akan tetap pada masing-masing (BUMN)," ujarnya.
Selain itu, Gedung Danareksa dan BSI Tower pun akan disiapkan sebagai Menara Kembar (twin tower) yang akan memberi nilai lebih pada kawasan Pusat Kota Monas nanti.
Erick mengatakan, upaya Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memperbaiki Monas merupakan rencana besar yang membutuhkan dukungan semua pihak. Adanya IKN tidak berarti Jakarta berhenti berbenah. Dalam cetak biru Plt Gubernur DKI disebutkan rencana penghijauan kembali kawasan Monas. Proyek itu sama seperti saat Indonesia menjadi tuan rumah Asian Games, menghijaukan kawasan Gelora Bung Karno.
"Dengan rencana tersebut, dua titik ini saja (BSI Tower dan Menara Danareksa) menjadi titik yang mahal (value-nya). Dan kami membangun Menara Danareksa ini pun dengan perhitungan, bukan gaya-gayaan. Buktinya dari target (okupansi) 75 persen, ternyata malah 82 persen. Artinya ini sangat feasible," kata Erick.
Dia menambahkan, kawasan Monas akan menjadi area yang sangat eksklusif dan menarik, terutama dengan adanya Monas di tengahnya.
"Sebagai komparasi seperti yang ada di New York atau London. Ada taman kota yang besar, di sini nantinya akan seperti itu," ujar Erick.
Baca juga: Menteri BUMN Erick Thohir siap lakukan merger BUMN Karya di bawah Danareksa
Baca juga: Menteri BUMN Erick Thohir minta BSI perkuat keamanan IT