Jenewa (ANTARA) - Sebanyak 604 orang tewas dan 5.127 lainnya terluka selama konflik bersenjata di Ibu Kota Khartoum, Sudan, menurut data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) hingga Selasa (9/5).
Juru Bicara WHO Tarik Jasarevic mengatakan konflik yang mulai muncul pada 14 April 2023 telah menyebabkan 700.000 orang di Sudan telantar.
Angka itu bertambah dua kali lipat dari jumlah 340.000 orang telantar hanya satu minggu sebelumnya.
Pertempuran mematikan antara militer Sudan dan kelompok paramiliter Pasukan Dukungan Cepat (RSF) melanda Khartoum dan wilayah sekitarnya pada 15 April.
Konflik itu dipicu oleh ketidaksepakatan antara kedua pihak dalam beberapa bulan terakhir mengenai integrasi RSF ke Angkatan Bersenjata Sudan, yang menjadi syarat utama perjanjian transisi Sudan dengan kelompok-kelompok politik.
Sudan tidak memiliki pemerintahan yang berfungsi sejak Oktober 2021, ketika militer membubarkan pemerintahan transisi Perdana Menteri Abdalla Hamdok dan menyatakan keadaan darurat dalam sebuah langkah yang dikecam oleh kekuatan politik sebagai kudeta.
Masa transisi Sudan, yang dimulai pada Agustus 2019 setelah penggulingan Presiden Omar al-Bashir, dijadwalkan berakhir dengan pemilu pada awal 2024.
Baca juga: Sekjen PBB Antonio Guterres kutuk penjarahan fasilitas WFP di Sudan
Baca juga: PBB: 800.000 orang lebih dilaporkan telah menyelamatkan diri dari Sudan
Sumber: Anadolu
Berita Lainnya
Pemda bersama OJK dan BRK Syariah gelar business matching
17 May 2024 10:11 WIB
Aktivitas naik, Badan Geologi Kemen ESDM perluas jarak bahaya Gunung Slamet
17 May 2024 10:07 WIB
Nilai tukar rupiah melemah dipengaruhi sentimen suku bunga kebijakan AS
17 May 2024 10:02 WIB
PTPN Group raih penghargaan The Most Promising Company in Strategic Marketing
17 May 2024 9:58 WIB
Dewi Sandra berikan dukungan untuk Palestina di forum Brave Beauty Summit Qatar
16 May 2024 17:09 WIB
Gunung Ibu di Pulau Halmahera, Maluku Utara kini berstatus awas
16 May 2024 16:57 WIB
Komang Ayu tuntaskan rubber game dan berhak maju ke perempat final Thailand Open
16 May 2024 16:53 WIB
BRK Syariah bahas sinergi dan optimalisasi keuangan melalui sukuk negara
16 May 2024 16:44 WIB