Jakarta (ANTARA) - Pabrikan mobil Prancis, Renault menyatakan telah keluar dari masa darurat setelah berhasil mengumpulkan deviden untuk pertama kalinya dalam empat tahun, lapor Reuters pada Jumat (17/2).
"Kami keluar dari masa darurat dan kembali ke permainan, siap untuk terbang dan balapan," kata Chief Executive Renault Luca de Meo saat melaporkan kinerja perusahaan.
Renault yang 24 tahun menjadi mitra Nissan berhasil meningkatkan margin operasional menjadi 5,6 persen berkat mobil listrik dan peluncuran mobil baru, kendati perusahaan itu juga mengalami kerugian imbas tutupnya operasional di Rusia pada 2022.
Dengan demikian, Renault meningkatkan target pendapatan operasional dari 5,6 persen menjadi 6 persen pada 2023, di atas taksiran analis sebesar 5,5 persen.
Selain itu, pabrikan mobil itu bisa saja meraup pendapatan 1,1 miliar euro apabila tidak menutup pabrik di Rusia.
Baca juga: Dukung kebijakan pemerintah, United luncurkan seri MX1200
Baca juga: Toyota hingga Wuling tak khawatirkan aturan larangan penggunaan Pertalite
Berita Lainnya
Kemenekraf berkolaborasi untuk bantu promosikan produk kreatif
19 December 2024 14:52 WIB
Mengapa tidur menggunakan lensa kontak dapat bahayakan mata, begini penjelasannya
19 December 2024 13:25 WIB
Erick Thohir beberkan hasil transformasi sepak bola Indonesia ke FIFA
19 December 2024 13:18 WIB
Mendikdasmen dorong agar kegiatan pembelajaran tak terbatas di sekolah
19 December 2024 13:00 WIB
Saat Natal dan Tahun Baru, kelurahan-kecamatan di Jaksel diingatkan untuk gandeng aparat
19 December 2024 12:39 WIB
Presiden Prabowo bertemu PM Pakistan bahas kerja sama ekonomi dan perdagangan
19 December 2024 12:05 WIB
Warga Gaza dambakan perdamaian dan kehidupan normal
19 December 2024 12:00 WIB
Film "Perang Kota" akan jadi penutup festival film Rotterdam, Belanda ke-54
19 December 2024 11:38 WIB