325 warga Pekanbaru terima bantuan STB

id STB, Sebanyak, 325, warga ,Pekanbaru ,terima, bantuan, STB

325 warga Pekanbaru terima bantuan STB

Seorang pramuniaga mengecek dekoder televisi atau set top box (STB) yang dijual di salah satu toko elektronik. (ANTARA/Sulthony Hasanuddin)

Pekanbaru (ANTARA) - Sebanyak 325 warga Pekanbaru bakal menerima bantuan sosial Set Top Box (STB) dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo).

Dinas Sosial (Dinsos) Kota Pekanbaru melalui Koordinator Program Keluarga Harapan (PKH) Kota Pekanbaru telah melaporkan ada sebanyak 325 warga yang akan menerima bantuan bagi warga yang tidak miliki televisi tersebut.

"Kami mendata yang tidak memiliki TV diantaranya, di Kecamatan Bukit Raya 2 KPM, Kecamatan Payung Sekaki 58 KPM, Kecamatan Rumbai Pesisir sebanyak 25 KPM, Kecamatan Sail sebanyak 20 KPM, Kecamatan Senapelan 23 KPM, di Kecamatan Tampan sebanyak 197 KPM, sehingga totalnya sebanyak 325 KPM," kata Koordinator PKH Kota Pekanbaru Jasman di Pekanbaru, Rabu.

Ia mengatakan, Dinas Sosial Kota Pekanbaru sudah melakukan verifikasi data terhadap 5.157 data keluarga yang berhak menerima bantuan sosial STB dari Kementerian Komunikasi dan Informatika Kominfo.

Lalu dari data itu Dinas Sosial mencatat sebanyak 4.553 KPM di enam kecamatan miliki TV dan 325 KPM tidak miliki televisi.

"Yang miliki TV di Kecamatan Bukit Raya 679 KPM, Kecamatan Payung Sekaki 815 KPM, Kecamatan Rumbai Pesisir sebanyak 976 KPM, Kecamatan Sail sebanyak 120 KPM, Kecamatan Senapelan 571 KPM, di Kecamatan Tampan sebanyak 1.392 KPM memiliki TV," katanya.

Untuk pembagian STB dikatakan Jasman, tengah menunggu petunjuk teknis pembagian STB.

"Karena petunjuk teknisnya belum jelas. Dari hasil rapat, baik dengan Menteri Kominfo sendiri secara zoom meeting, menyatakan bahwa, tanggung jawab dari stasiun tv yang membagikan STB harus door to door, langsung ke rumah KPM," ujar Jasman.

Lanjut Jasman, dari penjelasan pihak TV One kepada dirinya, pendistribusian STB terpusat di satu titik.

"Dari penjelasan pak Anton TV One pusat, di beberapa daerah, termasuk Bali, mereka sudah distribusikan, sistemnya seperti itu. Kumpulkan KPM di satu titik, mereka datang bawak STB, kemudian STB dicoba di satu tv, kemudian setelah STB nya hidup, dibagikan kepada KPM, mereka tidak door to door dari rumah ke rumah untuk membagikannya," pungkas Jasman.

Baca juga: Penting, Kominfo minta media tak hanya kejar "rating"

Baca juga: Pemerintah fokus pada infrastruktur dan ekosistem jelang penghentian siaran tv analog