Jakarta (ANTARA) - Presiden AS Joe Biden memuji mendiang Ratu Elizabeth II dengan mengatakan bahwa ratu terlama yang memerintah Inggris itu telah "mendefisinikan sebuah era" dan berperan penting dalam memperdalam hubungan Washington dan London.
"Di dunia yang terus berubah, dia adalah kehadiran yang kuat dan sumber kenyamanan dan kebanggaan bagi generasi warga Inggris, termasuk banyak orang yang tidak pernah mengenal negara mereka tanpa dia," kata Biden dalam pernyataan bersama dengan Ibu Negara Jill Biden, Kamis (8/7).
"Tujuh dekade pemerintahannya yang bersejarah menjadi saksi zaman kemajuan manusia yang belum pernah terjadi sebelumnya dan kemajuan martabat manusia," tutur Biden, melanjutkan, seperti dikutip dari kantor berita anggota OANA, Anadolu pada Jumat.
Biden mengatakan ratu "adalah seorang negarawan dengan martabat dan keteguhan yang tak tertandingi" yang pemerintahannya memperdalam aliansi Inggris-AS saat dia membantu membuat hubungan kedua negara menjadi istimewa.
Biden mengatakan bahwa dia berharap untuk "melanjutkan persahabatan yang erat" dengan raja baru Inggris Charles dan istrinya, Camilla.
Dia juga menyampaikan belasungkawa mendalam kepada Keluarga Kerajaan Inggris, yang tidak hanya berkabung atas berpulangnya ratu mereka, tetapi juga ibu, nenek, dan buyut tercinta mereka.
"Warisannya akan tampak besar di halaman sejarah Inggris, dan dalam kisah dunia kita," tambahnya.
Elizabeth II adalah ratu terlama dalam sejarah Inggris. Istana Buckingham mengatakan dia "meninggal dengan damai" pada usia 96 tahun di Kastil Balmoral di Skotlandia.
"Raja dan Permaisuri akan tetap berada di Balmoral malam ini dan akan kembali ke London besok," kata Istana Buckingham, merujuk pada putra sulung Elizabeth, Charles, dan istrinya Camilla.
Selain masalah kesehatan selama setahun terakhir, Ratu Elizabeth disebut kesulitan menggerakkan anggota tubuhnya karena usia tuanya.
Dia harus membatalkan beberapa kegiatan atas saran dari dokternya.
Penampilan publik terakhir Elizabeth adalah selama perayaan Platinum Jubilee pada Juni lalu, ketika ia menandai 70 tahun di atas takhta Inggris.
Sebuah pernyataan yang dikeluarkan Kamis tengah hari mengatakan ratu berada di bawah "pengawasan medis" di Balmoral, Skotlandia.
Baca juga: Presiden AS Joe Biden dan Xi Jinping akan berbicara, termasuk soal Taiwan dan Ukraina
Baca juga: Walau terkena COVID, Presiden AS Joe Biden hadiri pertemuan di Gedung Putih
Sumber: OANA/Anadolu
Berita Lainnya
Airlangga: Pemerintah akan dorong fasilitas GSP dari Amerika Serikat
30 November 2024 16:54 WIB
Menag Nasaruddin Umar tegaskan upaya meningkatkan kesejahteraan guru terus dilakukan
30 November 2024 16:36 WIB
Pengamat: Kenaikan upah minimum akan berikan efek surplus ke dunia usaha
30 November 2024 16:30 WIB
Indonesia komitmen perkuat kerja sama strategis dengan negara-negara MSG
30 November 2024 16:20 WIB
Kemenkes ajak warga berperan aktif untuk mengeliminasi HIV/AIDS di Indonesia
30 November 2024 15:56 WIB
Waka Komisi I DPR RI akan perjuangkan anggaran TNI untuk wujudkan Astacita
30 November 2024 15:25 WIB
Presiden Mesir serukan hidupkan kembali solusi dua negara Palestina-Israel
30 November 2024 15:06 WIB
Pemuda Pancasila siap menangkan pasangan RIDO di putaran kedua Pilkada Jakarta
30 November 2024 14:58 WIB